PD Pasar Surya Tebang Pilih, Belasan Pedagang Keputran Utara Protes Keras

PD Pasar Surya Tebang Pilih, Belasan Pedagang Keputran Utara Protes Keras

Salah satu lapak pedagang yang diperbolehkan melapak di area parkir Pasar Keputran Utara.-Alif Bintang-

SURABAYA, MEMORANDUM - Penertiban lapak pedagang di area parkir Pasar Keputran Utara pada Senin malam, 15 Januari 2024, menyisakan protes dan kekecewaan.

PD Pasar Surya dinilai tebang pilih oleh mayoritas pedagang sayur. Pasalnya, terdapat 3 pedagang yang lolos penertiban alias diperbolehkan melapak di area parkir. Selain itu, 2 pedagang bermobil juga aman berjualan di badan jalan.

“Kita kecewa, PD Pasar Surya ada apa? Kalau memang tidak diperbolehkan jualan di area parkir, ya semuanya (pedagang) tidak boleh. Jangan kemudian tebang pilih, sehingga ada yang diizinkan karena mengantongi surat ini itulah,” kata Achmad, pegadang sayur toge, Selasa, 16 Januari 2024.

Saat penertiban berlangsung, belasan pedagang melayangkan protes ke pengelola. Jawaban yang didapat pun dirasa kurang memuaskan. Informasinya, kelima pedagang tersebut diperbolehkan jualan di area parkir lantaran mengantongi surat rekomendasi.

BACA JUGA:Meresahkan! Pedagang Liar Masih Padati Bahu Jalan Pasar Keputran Utara

“Pas kita tanya kenapa ketiga pedagang tersebut tidak ikut pindah ke lantai dua, kata pegawai PD Pasar diperbolehkan karena memiliki surat PKS. Kita tanya surat apa itu, tidak bisa menjawab,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Rumini, pedagang sayur lainnya. Menurut dia, manajemen PD Pasar Surya tidak adil dan terkesan zalim. Sebab dampak dari kebijakan ini hanya akan membuat omzet pedagang sayur di lantai 2 menurun.

“Kalau gitu saya juga mau mengurus surat PKS itu, gimana caranya supaya dapat surat tersebut, kalau begini terus ya barang dagangan kita tidak laku,” kata Rumini dengan nada kecewa.

Seperti diketahui, PD Pasar Surya kembali melakukan penertiban di Pasar Keputran Utara. Sebanyak 18 pedagang diminta kembali berjualan di stan yang telah dipersiapkan di lantai 2. Namun dalam penertiban kali ini memantik protes keras dari mayoritas pedagang.(bin)

Sumber: