Satpol PP Goes to School Literasi Kejahatan Dunia Digital
Program Satpol PP Goes to School di SM Negeri 20 Surabaya. --
SURABAYA, MEMORANDUM-Satpol PP Kota Surabaya menggelar kegiatan bertajuk Satpol PP Goes to School, Senin (15/1) di SMA Negeri 20 Surabaya. Dalam programnya, Satpol PP Goes to School berkolaborasi dengan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berada dibawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser mengatakan, program yang menyasar para pelajar SMA/SMK/MA ini , sebagai bentuk upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mencegah terjadinya kejahatan baik di luring dan daring.
“Kami berupaya memberikan edukasi kepada para pelajar, terkait kenakalan remaja. Untuk saat ini ternyata tidak hanya didunia nyata saja, tetapi banyak di sosial media anak-anak ini melakukan kenakalan remaja,” kata Fikser.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Perang Lawan Miras, 12 Remaja Diciduk saat Pesta di Taman Jagir
Fisker menambahkan, banyak kasus-kasus yang tengah ditangan oleh Satpol PP Surabaya yang dimana didominasi oleh kenakalan remaja. Seperti pesta miras dibawah umur, balap liar bahkan kasus kecanduan lem yang dilakukan oleh anak-anak bahkan yang masih berstatus pelajar.
BACA JUGA:10 Remaja Kecanduan Ngelem Diamankan Satpol PP Surabaya, Salah Satunya Hamil
Fisker menjelaskan, pada program Satpol PP Goes to School ini pihaknya terjun ke sekolah-sekolah tersebut, guna memberikan sosialisasi terkait ketentraman dan ketertiban umum di Kota Surabaya.
“Ada tujuh sekolah yang akan kami datangi, minggu lalu di SMAN 3 Surabaya, hari ini di SMAN 20 Surabaya, untuk selanjutnya kami akan ke SMA Kartika IV – Surabaya, SMA Wijaya Putra Surabaya, SMK Negeri 2 Surabaya, SMK Sejahtera Surabaya dan SMK Giki 1 Surabaya,” kata Fikser.
Sementara itu, selaku ketua Relawan TIK, Muhajir Sulthonul Aziz mengatakan, dirinya sangat antusias dengan adanya kolaborasi Satpol PP Goes to School yang berkolaborasi dengan pihaknya. Muhajir juga menyampaikan, pihaknya akan memberikan edukasi kepada para pelajar terait kasus-kasus kejahatan yang ada di dunia digital.
“Dalam meningkatkan ketentraman dan ketertiban pada para pelajar ini, kami dari relawan TIK mendukung dari sisi digitalnya. Banyak kejahatan seperti pinjaman online (pinjol), cyberbullying, penipuan online bahkan ada revenge porn ,” kata Muhajir.
Muhajir juga menjelaskan, pada kolaborasinya, relawan TIK akan membahas tentang kewaspadaan didunia digital serta bagaimana para pelajar dapat menggunakan skill apa saja yang bisa menunjang kehidupan mereka melalui dunia digital.
“Kami berharap kolaborasi ini akan terus berjalan, agar warga Surabaya khususnya anak-anak dapat terliterasi tentang ketertiban umum dan literasi digitalnya,” pungkasnya. (alf)
Sumber: