Dipermak Real Madrid, Pelatih Barca Xavi Hernandez Minta Maaf ke Fans

Dipermak Real Madrid, Pelatih Barca Xavi Hernandez Minta Maaf ke Fans

Pelatih Barcelona Xavi Hernandez minta maaf karena dipermalukan Madrid.--

RIYADH-Pelatih Barcelona Xavi Hernández berulang kali meminta maaf kepada para pendukung klub setelah kekalahan 4-1 di tangan Real Madrid di final Piala Super Spanyol di Arab Saudi, Senin dinihari, 15 Januari 2024.

Vinícius Júnior mencetak hattrick pada babak pertama di Al-Awwal Park, termasuk dua hattrick dalam 10 menit pertama, dan Rodrygo Goes melengkapi kemenangan tersebut di babak kedua. Madrid membalas dendam pada Barca atas kekalahan tahun lalu di final.

Robert Lewandowski sempat membantu Barca kembali ke permainan pada kedudukan 2-1, namun gol ketiga Vinícius, melalui penalti, mematikan harapan comeback Clásico sebelum jeda.

BACA JUGA:Piala Super Spanyol: Vini Hattrick, Barcelona Dilumat Real Madrid

“Saya kecewa dan sedih,” kata Xavi kepada Movistar usai pertandingan seperti dilansir ESPN. 

BACA JUGA:Striker Brasil 18 Tahun Didaratkan Barca dengan Mahar Rp 664 Miliar

“Inilah sepak bola dan hari ini kami harus menghadapi sisi menyakitkan dari permainan ini. Ini memalukan. Kami punya banyak harapan untuk melaju ke final dan kami menampilkan performa terburuk kami. Kami memulai dengan buruk, kami punya peluang untuk bangkit, tapi penalti mengakhiri pertandingan,” urainya.

Menurut Xavi, Madrid melakukan banyak ancaman melalui serangan balik dan transisi. 

“Kami meminta maaf kepada para penggemar, kami tidak bersaing, namun saya telah mengalami banyak kekalahan bersama klub ini. Barca akan kembali,” jelasnya.

Xavi beberapa kali meminta maaf dari para penggemar dalam konferensi pers pasca pertandingan dan mengatakan dia siap menerima kritik yang pedas.

“Ini momen untuk meminta maaf kepada suporter dan menerima kritik yang datang,” imbuhnya. 

“Kami tidak menunjukkan sisi tim yang seharusnya kami tampilkan di final, terutama melawan Madrid. Kami berada dalam kondisi terburuk hari ini dalam skenario terburuk yang mungkin terjadi dan ini adalah hilangnya trofi. Saya bertanggung jawab. Saya menerima kritik dan kami akan terus bekerja keras,” imbuhnya.

Namun, terlepas dari hasil yang didapat, ditambah dengan terpaut delapan poin dari pemimpin LaLiga Girona, Xavi, yang memimpin Barca meraih gelar liga tahun lalu, tidak takut dengan pekerjaannya. (*)

 

Sumber: