Pemkot Surabaya Diminta Serius Tertibkan Pedagang Liar

Pemkot Surabaya Diminta Serius Tertibkan Pedagang Liar

Sejumlah pedagang liar masih memadati bahu jalan sekitar Pasar Keputran Utara.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Pedagang liar kembali marak berjualan di sejumlah titik pasar di Surabaya. Seperti misalnya, di Pasar Pandegiling dan Pasar Keputran Utara.

Keberadaannya pun dinilai merugikan. Sebab selain mengganggu pemandangan dan pengguna jalan, Pedagang liar mengakibatkan pedagang resmi mengalami penurunan omzet bahkan barang daganganya sampai tidak laku.

Karenanya, masyarakat mendesak Pemkot Surabaya untuk serius menangani kemunculan Pedagang liar. Hal ini seperti yang disampaikan oleh aktivis sekaligus ketua Tretan Community Center (TCC), Nasirudin, Sabtu, 13 Januari 2024.

"Pemkot Surabaya sebenarnya sudah melakukan penertiban sejak bulan Agustus 2023, tetapi Pedagang liar kembali muncul karena ketidakseriusan pemkot dalam memberantasnya," ucap Nasirudin.

BACA JUGA:Meresahkan! Pedagang Liar Masih Padati Bahu Jalan Pasar Keputran Utara

Menurut telaahnya, maraknya pedagang liar ini menjadi bukti ketidakseriusan Satpol PP Surabaya dalam memberantas bahkan terkesan membiarkan.

Selain itu, kemunculan pedagang liar juga dikarenakan kurangnya perhatian dari pemkot dan PD Pasar Surya untuk memfasilitasi atau menata tempat berdagang yang nyaman, sehingga pedagang liar banyak kembali bermunculan.

"Akhirnya dengan tempat yang dirasa kurang nyaman, sehingga banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan menggunakan motor atau mobil, yang akhirnya menjadi liar," bebernya.

Bahkan kini, lanjut pria yang juga ketua Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) ini, banyak pasar-pasar kecil berpetak-petak yang bermunculan seperti di pedestrian atau di pinggir sungai. Misalnya, di Jalan Bagong.

BACA JUGA:Hidupkan Ruh Pasar Keputran Utara, Ini 3 Saran DPRD Surabaya

BACA JUGA:Pascapenertiban, Kini 97 Pedagang Isi Lantai 2 Pasar Keputran Utara

“Di sekitar Jalan Bagong itu sekarang menjadi pasar liar dan hingga saat ini tidak ditindak (satpol PP),” tandasnya.

Disinggung soal indikasi satpol PP bermain dalam mengamankan eksistensi pedagang liar tersebut, Nasirudin mengaku kurang memahami itu.

“Saya nggak tahu kalau soal itu, yang jelas kenapa pasar-pasar seperti itu tidak ditindak oleh Satpol PP tentu ini menjadi sebuah pertanyaan,” tambahnya.

Pihaknya pun berharap, ke depan Pemkot Surabaya lebih tegas menertibkan, baik pedagang liar maupun pasar liar yang ada di Kota Pahlawan. Dengan begitu tidak menggangu roda perekonomian warga kota.

"Kita juga berharap, pemkot dan PD Pasar Surya selaku pengelola pasar harus kembali menghidupkan pasar tradisional dan juga memfasilitasi tempat yang layak bagi para pedagang agar merasa nyaman dalam berdagang," pungkasnya. (*)

Sumber: