Baddrut Tamam Presentasikan Desa Tematik di Nagoya University
Reporter:
Agus Supriyadi|
Editor:
Agus Supriyadi|
Rabu 29-01-2020,06:31 WIB
Bupati Baddrut Tamam
Pamekasan , Memorandum.co.id - Bupati Baddrut Tamam punya program untuk memajukan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat desa yang terus digenjot. Yakni konsep pembangunan Desa Tematik. Rencananya, konsep ini dipresentasikan di Nagoya University Jepang, Maret mendatang.
Konsep Desa Tematik ditujukan untuk memajukan sektor ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Konsep ini dianggap sebagai antitesa konsep one village one product yang sudah mendunia sehingga Nagoya University sampai mengundang Baddrut Tamam untuk paparkan konsepnya.
“Undangan ini juga jadi penghargaan bagi warga Pamekasan karena kami diundang ke ke Nagoya University untuk mempresentasikan konsep Desa Tematik. Tidak hanya dipresentasikan, melainkan juga akan diuji. Sebab konsep ini dianggap sejajar dengan konsep Gubernur Haici di Republik Rakyat Cina (RRC),” ujar bupati, Selasa (28/1).
Desa Tematik yang ditargetkan seluruhnya tercapai pada tahun 2020 merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat mulai dari tingkatan bawah. Caranya dengan menggerakkan warga agar mempunyai tema dan program unggulan untuk menggali potensi yang dimiliki setiap desa.
“Setiap desa tentu memiliki potensi, sehingga harus digali dan dikembangkan dengan maksimal. Misalnya potensi pertanian, potensi wisata, potensi, potensi ekonomi. Seluruh kepala desa termasuk tokoh masyarakatnya hendaknya mampu mendefinisikan tentang potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di desa itu. Dan potensi itu harus disampaikan dalam forum grup diskusi (FGD) untuk dibahas bersama,” tambah mantan anggota DPRD provinsi tersebut.
Untuk menentukan Desa Tematik, tentu disesuaikan dengan potensi yang dimiliki setiap desa. Seperti Desa Klampar, Kecamatan Propo yang dikenal sebagai sentra penghasil batik, maka tematiknya Desa Batik. Begitu juga di satu desa itu terkenal dengan wisatanya yang sudah dikelola dengan baik dan memberikan banyak manfaat bagi warga sekitar, maka bisa jadi Desa Wisata dan Edukasi.
Bupati menegaskan, setiap desa penting memiliki tema. Sebab selain mampu mengangkat desanya menjadi lebih maju, mempermudah bagi Pemkab Pamekasan mengucurkan dana pendamping untuk desa-desa. “Kami mengakui masih terdapat beberapa kendala yang membuat sejumlah desa belum bisa menemukan identitas temanya. Untuk membantunya, kami berikan pendamping akademisi bersama dewan riset daerah,” papar Baddrut Tamam. (sjk/epe)
Sumber: