Pendekatan Humanis Polres Jember, Berakhir Unras Damai

Pendekatan Humanis Polres Jember, Berakhir Unras Damai

Jember, memorandum.co.id - Kunci sukses Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal SH SIK MHum dalam memimpin pengamanan membuat suasana unjuk rasa (unras) Gerakan Reformasi Jember (GRJ) di depan Pendopo Wibawa Graha Jember lebih mencair. Aksi demo yang beberapa kali dilakukan kelompok masyarakat yang tergabung GRJ itu menuntut mundur Bupati Jember Faida dari jabatannya. Mereka mendesak pemerintah pusat dan provinsi agar menelisik khusus terhadap kebijakan strategis Bupati dan melakukan audit investigatisi terhadap penggunaan APBD Jember. Dalam pengamanan ini, Polres Jember menerjunkan sekitar 400 personel lengkap dengan kendaraan water canon, security barier dan ambulans. Kapolres Jember  tampak membaur di tengah massa sembari bercengkerama, hingga sesekali ia turun langsung menenangkan emosi peserta aksi untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Sikap tegas yang  dilakukan dalam menegakkan aturan dengan tetap mengedepankan sikap humanis menuai apresiasi. Termasuk dari massa peserta aksi yang salut dengan tindakan tegasnya dengan menertibkan poster bernada hasutan sehari sebelum digelarnya unjuk rasa ini. Mereka memuji langkah berlian Kapolres yang sebetulnya memang dibutuhkan dalam performance kelembagaan polisi sebagai benteng keamanan dan ketertiban masyarakat. ”Kami berterima kasih atas pengawalan polisi dalam unjuk rasa ini. Apalagi bapak Kapolres turun langsung membaur bersama kami,” ucap salah satu korlap aksi GRJ. Didampingi Kasatintelkam AKP Dartok Darmawan, Kapolres Jember juga meminta anggotanya agar membagikan air minum untuk para peserta aksi. Bahkan, dia tak sungkan merogoh kantong pribadinya membelikan minuman dan makanan dari pedagang keliling. Usai pengamanan, Alfian menegaskan pengamanan aksi unras berlangsung aman dan terkendali, tidak ada kericuhan dan petugas pengamanan di lapangan sudah melaksanakan tugas sesuai SOP. Saat peserta aksi berusaha menerobos pintu gerbang pendopo, aparat  hanya bertahan untuk menghalangi mereka agar tidak masuk Pendopo. ”Sampai berakhir aksi ini, massa membubarkan diri dengan tertib. Selama aksi, kami dapat membaur bersama dalam semangat damai tanpa kekerasan dan aksi anarkis, Jegeh Apike Jember,” pungkasnya. (edy/hms/fer)  

Sumber: