Petani Tambak Pakai Air Tandon

Petani Tambak Pakai Air Tandon

Kepala Dinas Perikanan Sidoarjo Bahruni. Sidoarjo, Memorandum.co.id-Aktivitas budidaya perikanan di kawasan pertambakan di sisi Timur Sidoarjo tidak terganggu meski kualitas air sungai mengalami degradasi akibat pencemaran. Kepala Dinas Perikanan Sidoarji, Bahruni menjelaskan para petani tambak sudah memiliki trik tersendiri untuk mengatasi masalah ini. Yakni dengan cara mengisi petak-petak tambak udang dan bandeng dengan air yang telah ditandon sebelumnya. “Mereka belajar dari pengalaman sebelumnya, khususnya pasca luapan lumpur Lapindo dulu. Saat itu kualitas air sungai angat tidak layak. Selain ph (tingkat keasaman) nya yang tidak stabil, juga suhunya sehingga menyebabkan bandeng dan udang di tambak mati,” jelasnya. Karena itu petani tambak memilih untuk mengendapkan dulu air dari sungai maupun tadahan air hujan. Setelah dicek ph dan suhunya serta dinyatakan aman, barulah dipakai untuk mengisi atau mengganti air tambak. Dengan cara seperti itu, tambak-tambak di Sidoarjo bisa terhindar dari gagal panen akibat rendahnya kualitas air sungai. “Apalagi di musim penghujan seperti ini. Biasanya dijadikan kesempatan untuk pabrikan nakal di sepanjang bantaran sungai untuk langsung membuang limbahnya tanpa melalui pemrosesan terlebih dahulu,” tegas Bahruni. Meski begitu, ia tetap meminta personel dinasnya yang berada di lapangan, khususnya para penyuluh untuk melakukan pemeriksaan kualitas air sungai secara rutin dan berkala. Ia berharap, upaya yang dilakukan para petambak dan juga Dinas Perikanan bisa menjadi kualitas dan kuantitas komoditas perikanan air payau seperti udang dan bandeng yang menjadi unggulan kabupaten Sidoarjo di pasar nasional.(lud/jok/udi)

Sumber: