Lagi Viral Banget! Gohyong : Perpaduan Kuliner Lezat Budaya Tionghoa dan Betawi
Gohyong adalah hidangan lezat dan bergizi yang merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Betawi. Hidangan ini mudah ditemukan di Indonesia dan dapat dinikmati dengan berbagai cara.--
MEMORANDUM - Gohyong atau Ngohiang adalah hidangan lezat yang merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Betawi.
Dibuat dari daging ayam, udang, telur, dan bumbu bawang putih dan merica, adonan yang dicincang halus ini dibungkus dengan kulit lumpia dan dikukus hingga berbentuk seperti lontong.
Setelah dingin, gohyong digoreng kering dan diiris melintang serong sebelum disajikan dengan saus asam manis.
Sejarah dan Asal Usul Gohyong
Gohyong berasal dari tradisi kuliner Tionghoa yang dikenal dengan nama Ngo Hiang. Hidangan ini terdiri dari gulungan kembang tahu berisi cacahan daging babi atau seafood seperti udang, dicampur dengan bubuk lima rempah, dan digoreng.
Bubuk lima rempah mewakili kelima rasa: asam, manis, pedas, pahit, dan asin. Terbuat dari campuran kayu manis, bunga lawang, cengkeh, sichuan pepper, dan biji adas.
Gohyong dibawa ke Indonesia oleh imigran Tionghoa dari provinsi Fujian. Mayoritas orang Tionghoa di Indonesia adalah keturunan imigran Fujian, sehingga Gohyong cukup terkenal di Indonesia dan mulai berasimilasi dengan budaya lokal. Daging babi diganti dengan daging yang lebih umum seperti ayam.
Gohyong juga populer di negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Cebu di Filipina, yang memiliki populasi keturunan Fujian yang signifikan. Di Malaysia, Gohyong dikenal sebagai Lo bak.
Penyajian dan Variasi Gohyong
Gohyong biasanya disajikan dengan saus sambal atau saus tauco. Di Indonesia, Gohyong lebih sering dinikmati dengan saus sambal karena kebiasaan makan dengan sambal.
Di era modern, Gohyong telah divariasikan dengan berbagai cara kreatif, seperti Gohyong saus madu di restoran Chinese modern di Jakarta. Di Singapura, Gohyong menjadi topping untuk bihun goreng.
Resep Gohyong Ayam
Berikut adalah Resep Gohyong ayam yang bisa Anda coba di rumah:
Bahan-bahan Kulit:
- 100 gram tepung terigu
- 50 gram tepung tapioka
- 1/2 sendok teh garam
- 1 butir telur
- 300 ml air
Bahan-bahan Isian:
- 200 gram daging ayam cincang
- 5 butir bawang merah, iris tipis
- 3 butir bawang putih, iris tipis
- 2 buah cabai merah, iris tipis
- 1 ruas jahe, iris tipis
- 1 sendok makan kecap asin
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- 2 batang daun bawang, iris tipis
Bahan-bahan Kuah Cuko:
- 200 ml air
- 100 gram gula merah
- 50 ml cuka putih
- 3 buah cabai merah, iris tipis
- 1 buah bawang merah, iris tipis
- 1/2 sendok teh garam
Cara Membuat:
Kulit:
- Campurkan tepung terigu, tepung tapioka, dan garam dalam wadah.
- Tambahkan telur dan air, aduk rata hingga adonan tidak bergerindil.
- Saring adonan agar lebih halus.
- Panaskan wajan anti lengket dengan api sedang.
- Tuang adonan secukupnya ke dalam wajan, ratakan.
- Masak hingga kulit matang dan berwarna kecoklatan.
- Angkat dan tiriskan.
Isian:
- Tumis bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan jahe hingga harum.
- Masukkan daging ayam cincang, masak hingga berubah warna.
- Tambahkan kecap asin, merica bubuk, dan kaldu bubuk, aduk rata.
- Masak hingga daging ayam matang.
- Masukkan daun bawang, aduk rata.
- Angkat dan tiriskan.
Kuah Cuko:
- Campurkan air, gula merah, cuka putih, cabai merah, bawang merah, dan garam dalam panci.
- Masak hingga gula merah larut dan kuah mengental.
- Angkat dan saring.
Penyajian:
- Ambil selembar kulit gohyong, beri isian secukupnya.
- Lipat kulit gohyong seperti amplop.
- Celupkan gohyong ke dalam kuah cuko.
- Sajikan selagi hangat.
Tips:
- Untuk membuat kulit gohyong yang lebih renyah, Anda bisa menambahkan 1 sendok makan minyak goreng ke dalam adonan kulit.
- Anda bisa menambahkan bahan lain ke dalam isian gohyong, seperti wortel, buncis, atau jamur.
- Anda bisa menyesuaikan tingkat pedas kuah cuko sesuai selera.
Gohyong menjadi hidangan lezat dan bergizi yang merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Betawi. Hidangan ini mudah ditemukan di Indonesia dan dapat dinikmati dengan berbagai cara. (*)
Sumber: