Pasar Blauran Baru Surga Kulineran, Pedagang Kue Basah Sehari Bisa Raup Rp 8 Juta

Pasar Blauran Baru Surga Kulineran, Pedagang Kue Basah Sehari Bisa Raup Rp 8 Juta

Warga berburu kue basah di Pasar Blauran Baru. --

SURABAYA, MEMORANDUM-Pasar Blauran Baru tak lekang oleh waktu. Setiap hari, pasar yang berdiri sejak tahun 1930 ini selalu dipadati oleh pengunjung. Terutama bagi mereka yang hobi berkuliner.

Pasar yang berada di Jalan Kranggan, Bubutan, Surabaya ini memang sudah lama menjadi ikon kuliner bagi warga Kota Pahlawan. Di sana terdapat beragam makanan khas yang lezat namun terjangkau.

Seperti misalnya, es dawet, lontong kupang, gado-gado, nasi goreng babat, soto lamongan, aneka kue basah dan kering, juga makanan ringan. 

BACA JUGA:Inovasi Kuliner: Mengenal Olahan Labu yang Unik dan Menggiurkan

Disampaikan Vivi, pegawai Toko Barokah, dalam sehari pihaknya dapat meraup untung jutaan rupiah dari hasil menjajakan kue basah dan kering. Hal ini tentu tak terlepas dari magnet Pasar Blauran Baru sebagai pasar tradisional paling ngehits. 

BACA JUGA:4 Sate Khas Indonesia, Kuliner Lezat yang Menggugah Selera!

"Kalau hari-hari biasa untuk dagangan kue basah bisa meraup sampai Rp3 juta. Kalau weekend atau libur nasional bisa mencapai Rp8 juta," terang Vivi ditemui di lokasi, Jumat, 5 Januari 2024.

Pantauan Memorandum di lokasi, pengunjung silih berganti datang ke Pasar Blauran Baru. Meski di depan pasar berdiri sebuah mal megah, namun pasar yang memiliki luas 2000 meter persegi itu tetap padat dan riuh.

"Setiap hari memang ramai seperti ini. Dari buka pukul 05.00 sampai nanti tutup operasional pasar pukul 22.00," jelas Vivi.

Depot Hj Rochmah salah satu pedagang makanan tradisional tampak dipadati warga. Belasan warga rela antre agar bisa mencicipi sajian es dawet yang terkenal sejak lama. Ada pula makanan khas seperti lontong mie, tahu campur, dan gado-gado.

Sementara itu, Erlin, salah satu pengunjung pasar mengatakan bahwa dirinya memang kerap datang. Setidaknya seminggu sekali ke Pasar Blauran Baru. Dia sengaja ke pasar tersebut untuk menjajal nikmatnya es dawet dan berburu kue basah. 

"Saya sering ke sini, karena makanan tradisionalnya enak-enak. Lalu pulangnya mampir membeli kue basah," terang Erlin. 

Perempuan kelahiran Solo yang bermukim di Kampung Malang ini pun berharap, Pasar Blauran Baru tak lekang oleh zaman. Terus dikunjungi warga dan mendapat perhatian dari pemerintah terkait peningkatan sarana prasarana di sana.                                                                                                                                              

"Keberadaan pasar tradisional sekarang sudah mulai tergerus. Tapi Pasar Blauran Baru tetap eksis sampai sekarang. Mudah-mudahan terus jaya dan mendapat perhatian dari pemerintah supaya tidak mati suri nantinya," pungkas Erlin. (bin)

Sumber: