Polres Bangkalan Bedah Rumah Berbasis Kepedulian
Bangkalan, memorandum.co.id - Bantuan sosial (bansos) berbasis kepedulian terhadap keluarga miskin (gakin) kini mulai dikembangkan Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra SIK MSi MH. Bakti kemanusian itu, antara lain direalisasikan dalam bentuk bedah rumah. Hasilnya, dua unit rumah kini sudah dimiliki dan dihuni dua nenek di dua lokasi berbeda. “Terakhir, pada awal pekan kedua lalu, polres bersama warga sudah tuntas melakukan bedah rumah milik Nenek Tuma (75), asal Dusun Langior, Desa Geger, Kecamatan Geger,” kata Rama, sapaan Kapolres, Sabtu (25/1). Tak tanggung-tanggung, untuk merenovasi total hunian wanita tua itu polres menerjunkan satu SKK personel polres dan Polsek Geger. Bedah rumah itu, semuanya dibangun secara swakelola. Ongkos tukangnya ditanggung Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron. Di pihak lain, Kapolres ketiban sampur pengadaan material bangunannya. Mulai semen, batu fondasi rumah, kayu, genteng, daun pintu dan jendela dan lainya, full bersumber dari sumbangsih Polres. Berkat kekompakan anggota polres, polsek, perangkat Desa Geger, warga dusun dan para teknisi dari Dinas PUPR dan PRKP Pemkab, hanya dalam beberapa hari, program bedah rumah milik Nenek Tuma yang mulai digarap, Sabtu (18/1) lalu, rampung sudah. Dengan nada terbata-bata, Tuma menyampaikan rasa terima kasihnya kepada polisi, warga dan pemkab, ketika diajak nonton proses bedah rumah miliknya. ” Mator sakalangkong...mator sakalangkog da’ sadajanah bapa’ bapa’ pamarentah se ampon apareng panaongan se ce’ sampornanah da’ bhadan kaula se ampon seppo,” kata Nenek Tuma, dalam Bahasa Madura. Artinya, Nenek Tuma tulus manyampaikan rasa terima kasihnya kepada bapak-bapak pemerintah (Polres, Pemkab dan warga desa), yang sudah peduli menganugerahkan tempat berteduh amat representatif. Di lain pihak, Kasubbag Humas Polres AKP M Bahrudi menambahkan, sebelum rumahnya dibedah, Nenek Tuma hidup mandiri di dalam sebuah gubuk reyot ukuran 3x4 m di tegalan miliknya. Lokasinya ada di dasar dan dikelilingi tiga bukit. Juga jauh dari permukiman. Gubuk nenek sepuh itu Juga dikitari oleh tiga bukit. ”Kasihan memang. Realita inilah yang mengetuk hati nurani dan kepedulian Bapak Kapolres,” ungkap Bahrudi. Syukurlah,rumah Nenek Tuma kini sudah tuntas dibedah. Ukurannya 6 x 8 m. Jauh lebih luas dibanding gubuk tempat hunian Nenek Tuma sebelumnya yang cuma 3 x 4 m. Kepedulian polres dalam bansos bedah rumah warga miskin tidak hanya sebatas itu. Pada akhir Desember 2019 , anggota Polres dan Polsek Arosbaya, dibantu perangkat desa dan warga, juga tuntas membangun kembali rumah hunian Nenek Rosidah (70), warga Dusun Banyuajuh, Desa Laning, Kecamatan Arosbaya. (ras/fer)
Sumber: