Romin Puas, Layanan JKN Jamin Penuh Penyakit Kanker Serviks Sang Adik
Romin Solikin--
BOJONEGORO, MEMORANDUM - Berprofesi sejak tujuh tahun menjadi seorang driver merupakan kebanggan tersendiri bagi Romin Solikin (30). Pria asli Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban ini tidak dapat mengesampingkan layanan JKN saat keluarganya mengalami sakit, apalagi pengobatannya memerlukan biaya yang cukup banyak.
Romin, sapaan akrabnya mengatakan jika tanpa layanan JKN, sang adik tidak akan mungkin mampu membiayai pengobatan kanker serviks yang dideritanya.
“Gejala itu sebenarnya sudah timbul saat adik saya itu berusia 17 tahun, atau sejak menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ditantai dengan tidak teraturnya siklus datang bulan. Namun Ana, adik saya ini belum mau menceritakan pada keluarga karena dia menganggap itu sudah hal biasa. Kemudiaan saat menikah menginjak usia pernikahan dua tahun dan belum diberikan keturunan akhirnya ia memeriksakan dirinya ke dokter. Dari situlah awal mula diketahuinya penyakit Ana yaitu kanker serviks,” jelas Romin.
BACA JUGA:Program JKN Bikin Tenang Berobat di Mana Saja
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Gugah Mahasiswa IKIP Bojonegoro Melek Layanan Digital Program JKN
Romin menceritakan, sejak saat itu Ana harus rutin untuk datang ke rumah sakit berbekal layanan JKN untuk meringankan biaya berobatnya. Aplikasi Mobile JKN pun menjadi pilihan utama agar ia tidak terlalu lama antre saat harus berobat di faskes.
“Pilihan menggunakan layanan JKN tentu adalah hal tepat karena mulai awal pemeriksaan sampai dokter harus menyatakan harus dilakukan kemoterapi, tidak serupiah pun kami sekeluarga mengeluarkan biaya,” terang Romin.
Rutin menjalani kemoterapi dua kali dalam seminggu dilakukan dengan penuh keikhlasan oleh Ana. Berharap untuk sembuh agar segera mendapatkan buah hati adalah tujuan utama Ana. Namun selama tujuh bulan berjuang melawan kanker serviks akhirnya Ana dipanggil sang Maha Kuasa.
“Adik saya telah berjuang untuk melawan penyakitnya dan layanan JKN setia menemani sampai akhir hayat. Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan dan mungkin ini adalah jalan yang terbaik. Program JKN yang sangat luar biasa telah meringankan beban kami dan sangat terpuaskan akan layanannya. Dokter dan perawat di rumah sakit dengan cekatan serta ramah memberikan sikap yang menenangkan,” jelas Romin.
BACA JUGA:Layanan JKN Ringankan dan Temani Puji Jalani Proses Persalinan Buah Hati
BACA JUGA:Ibu di Bojonegoro Bersyukur Program JKN Jamin Penuh Penyakit Jantung Sang Anak
Sudah empat puluh hari berpulangnya sang adik, membuat Romin tidak dapat melupakan pengalaman menggunakan layanan JKN. Ia dengan senang hati menceritakan hal baik dari layanan JKN pada kerabat dan teman-temannya yang masih belum percaya Program JKN.
“Terkadang masih saya dengar saat kumpul dengan teman-teman bahwa adik saya tidak ada itu kemungkinan layanan JKN kurang maksimal menjaminnya. Tentunya saya merasa keberatan karena saya sendiri saksi hidup yang menyaksikan dan menemani adik saya sampai detik terakhir yakin layanan Program JKN sudah sangat maksimal. Saat rawat inap saja untuk kemoterapi, adik saya selalu memanfaatkan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN, sehingga saat datang ke rumah sakit tidak terlalu lama menunggunya,” kata Romin.
Romin menyadari, layanan JKN dahulu dan sekarang sangat berbeda jauh. Menurutnya dulu saat ia datang ke faskes untuk berobat, selalu saja ada kelengkapan berkas yang dianggap kurang.
Sumber: