5 Dampak Negatif Menonton Televisi dan Cara Mengatasinya
-Ilustrasi-
MEMORANDUM - Televisi dijadikan sebagai salah satu sumber hiburan atau infomasi. Namun, sering kali kita tidak menyadari adanya dampak negatif televisi. Terlalu lama atau sering menonton televisi bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, baik untuk orang dewasa maupun anak.
Informasi seputar bahaya-bahaya yang terjadi akibat screen time, terutama karena menonton televisi terlalu lama, umumnya difokusnya hanya kepada anak-anak saja. Padahal, orang dewasa juga bisa mengalami dampak negatif akibat menonton televisi terlalu lama, lho.
BACA JUGA:Begini Ternyata 5 Asal Usul Televisi, Benda Elektronik yang Populer
Menurut penelitian, rata-rata orang menghabiskan waktu sekitar 2 jam sehari untuk menonton televisi. Belum lagi, dalam sehari kita mungkin tidak hanya menonton televisi, tetapi juga menggunakan gadget atau komputer. Bila digabungkan, durasi kita menatap layar atau screen time bisa mencapai 5—7 jam per hari, lho.
BACA JUGA:5 Tempat Hiburan Seru di Jepang yang Wajib Anda Kunjungi
Berbagai Dampak Negatif Televisi
Nah, beberapa dampak negatif menonton televisi yang terlalu lama yang penting untuk diketahui antara lain:
Dampak negatif televisi yang bisa langsung dirasakan, terutama bagi anak-anak, adalah masalah perilaku. Anak usia sekolah dasar yang menghabiskan waktu menonton televisi lebih dari 2 jam sehari, apalagi tanpa pengawasan orang tua, biasanya memiliki masalah emosional dan sosial.
Acara televisi bisa saja menampilkan adegan kekerasan. Nah, ini bisa menjadi contoh yang buruk bagi anak dan mereka cenderung akan meniru apa yang ia lihat di televisi dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, beberapa anak lain mungkin akan merasa ketakutan hingga bermimpi buruk.
Beberapa penelitian juga mengungkap bahwa anak yang memiliki televisi di kamarnya sulit untuk fokus belajar dan memiliki prestasi yang lebih buruk daripada yang tidak.
Kecanduan menonton televisi juga bisa membuat orang enggan untuk bersosialisasi, terutama bagi anak. Hal ini karena menurut mereka, menonton televisi lebih menyenangkan daripada bermain atau berinteraksi dengan orang lain.
Sumber: