Pasar Kedungrejo Waru Bakal Jadi Grosir Sayur

Pasar Kedungrejo Waru Bakal Jadi Grosir Sayur

Pasar Kedungrejo Waru bakal dibangun seperti Grosir Sayur Pasar Porong.-Biro Sidoarjo-

SIDOARJO, MEMORANDUM - Grosir Sayur Pasar Porong yang diresmikan Bupati SIDOARJO Ahmad Muhdlor Ali bulan November kemarin memberikan manfaat bagi ratusan pedagang sayur. Sejak menempati pasar Grosir Sayur omzet penjualannya meningkat. Selain itu, stan lapaknya juga lebih tertata rapi dan lebih bersih dari sebelumnya.

Sejak dibuka aktivitas perdagangan tak pernah sepi. Sejak pagi hingga malam, geliat jual beli menjadi pemandangan sehari-hari yang disuguhkan oleh ratusan pedagang di tempat tersebut. Terdapat 329 pedagang sayur yang menempati Grosir Sayur itu. Pemkab SIDOARJO sendiri berencana menambah satu lagi pasar Grosir Sayur.

Bupati SIDOARJO yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan Pemkab SIDOARJO akan terus mendorong tumbuh kembang ekonomi mikro. Seperti halnya keberadaan Grosir Sayur seperti ini. Para pelaku ekonomi mikro di dalamnya juga akan didorongnya untuk jauh lebih baik. Pasalnya mereka memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

"Pasar tradisional seperti ini akan kita perkuat  keberadaannya, begitu pula para pedagangnya yang telah terbukti jauh lebih kuat dan tahan banting dalam menghadapi krisis ekonomi global," ujarnya.

BACA JUGA:Pemkab Sidoarjo Percantik Trotoar Jalan Lingkar Barat

Untuk itu Gus Muhdlor berencana menambah grosir sayur seperti ini. Semisal ke Pasar Kedungrejo Waru yang kondisinya butuh perbaikan. Aktivitas jual beli di pasar tersebut tidak begitu berjalan. Tidak menutup kemungkinan juga ekspansi grosir sayur akan merambah wilayah kecamatan lainnya. Menurutnya ekspansi grosir sayur juga bagian dari upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Ia melihat sendiri perputaran ekonomi sangat cepat terjadi di pasar tradisional.

"Keberadaan grosir sayur seperti ini dapat diterapkan ditempat lain dan penataan grosir sayur Pasar Porong ini dapat menjadi pilot project di tahun 2024 mendatang," ujarnya

Bupati Gus Muhdlor mengatakan salah satu alasan ekspansi grosir sayur juga untuk memastikan penataan pasar tradisional jauh lebih baik. Mulai dari kebersihannya sampai alur belanja maupun alur keluar masuknya barang dapat tertata lebih rapi. Begitu pula dengan penataan perparkirannya. Seperti halnya yang diterapkan di grosir sayur Pasar Porong saat ini. Ia yakin dengan menajemen yang baik, pasar tradisional mampu bersaing dengan pasar modern.

"Rencana ekspansi grosir sayur yang rencananya kami lakukan tahun depan juga untuk memastikan manajemen penataan grosir sayur dipasar tradisional dapat dilakukan sebaik mungkin agar mampu bersaing dengan pasar modern yang ada saat ini," ucapnya.

BACA JUGA:Pemkab Sidoarjo Nomor 5 Terbaik PPD Kinerja Terbaik Nasional

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sidoarjo Widiyantoro Basuki menyampaikan Pemkab Sidoarjo akan membangkitkan kembali aktivitas perdagangan di Pasar Kedungrejo Waru. Caranya dengan ekspansi Grosir Sayur Porong ke Pasar Kedungrejo Waru. Rencana itu akan dimulai tahun depan. Nantinya Pasar Kedungrejo Waru menjadi Grosir Sayur Pasar Porong 2.

"Nanti Pasar Kedungrejo yang bertahun-tahun seperti bangunan terlantarkan diaktifkan kembali sebagai Grosir Sayur Pasar Porong 2,"ucap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sidoarjo Widiyantoro Basuki.

Pria yang akrab dipanggil Wiwid itu mengatakan akan ada revitalisasi Pasar Kedungrejo sebelum ekspansi itu dilakukan. Awal tahun ini revitalisasi itu dikerjakan. Harapannya agar segera terwujud pembangunan Grosir Sayur Pasar Porong ke dua di wilayah Sidoarjo Utara itu.

"Di tahun 2024 kita berharap Grosir Sayur Pasar Porong 2 ini segera dibuka, keberadaannya akan kita branding agar warga Sidoarjo dan warga Jawa Timur mengetahui keberadaan Grosir Sayur Porong ke dua ini,"ujarnya.

BACA JUGA:Pemkab Sidoarjo Bagi-Bagi 2.000 Beasiswa Kuliah

Wiwid mengatakan ada 1.500 stan penjual yang ada Pasar Kedungrejo. Menurutnya dengan jumlah stan tersebut sangat potensial mengangkat perekonomian warga Sidoarjo. Oleh karenanya ia berharap warga Sidoarjo dapat memanfaatkannya untuk mengais rezeki sebagai pedagang.

"Saat ini yang sudah mendaftar hampir 80 orang pedagang sayur dan saat ini hanya 30 pedagang yang menempati Pasar Kedungrejo, dan Pasar Kedungrejo ini akan kita pusatkan sebagai grosir sayur untuk memancing masyarakat disitu agar perekonomian warga Sidoarjo meningkat,"ucapnya.

Wiwid yakin keberadaan Grosir Sayur Pasar Porong 2 nanti mampu meningkatkan perekonomian daerah. Pasalnya keberadaannya sangat strategis dengan daerah penyanggah ibu kota Provinsi Jatim. Apalagi menurutnya imej Pasar Porong sebagai pusat grosir sayur di Sidoarjo sudah menyebar seantero raya. Tidak hanya warga Jawa Timur saja namun juga warga di luar Jatim.

"Keberadaan Grosir Sayur Porong ini ternyata luar biasa karena bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Sidoarjo maupun warga Jawa Timur tetapi juga provinsi-provinsi lainnya, hal ini potensial untuk diperluas dengan membangun Grosir Sayur Porong 2 yang akan menempati Pasar Kedungrejo," ucapnya.

BACA JUGA:Pemkab Sidoarjo Lindungi Industri Kecil dari Ulah Oknum dan Siap Tindak Tegas

Ketua Paguyuban pedagang Grosir Sayur Pasar Porong Khoirul Wazid bersyukur dapat menempati tempat yang baru. Kondisi Grosir Sayur yang ditempati sekarang jauh berbeda dengan tempat yang lama. Jauh lebih bersih dan tertata rapi. Sejak pindah, ia dan anggotanya juga merasakan peningkatan penjualan.

"Kami bersyukur dapat pindah ke tempat ini, selain bersih, stan penjualan kami juga tertata rapi, saya dan teman-teman pedagang lainnya juga merasa omzet penjualan kami meningkat semenjak pindah ke Grosir Sayur Porong ini,"ucapnya.

Khoirul juga berharap Pemkab Sidoarjo terus melakukan pendampingan kepada para pedagang Grosir Sayur Porong. Hal itu sangat dibutuhkannya agar keberadaan pedagang seperti dirinya bisa terus bertahan. Ia juga ungkapkan harapannya akan pelatihan eksport dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo. Pasalnya permintaan sayuran di Grosir Sayur Porong ini tidak hanya datang dari Indonesia saja. Namun juga pernah ada permintaan dari negara Vietnam.

"Pendampingan pemerintah daerah sangat kita butuhkan, kita juga berharap ada pelatihan eksport sayuran karena permintaan dari negara lain pernah kita terima," ujarnya.(kri/jok)

Sumber: