Kesadaran Warga Kurang, Banyak Sampah Rumah Tangga Menyumbat Saluran Air
Satgas Pematusan DSDABM Kota Surabaya membersihkan sampah di saluran air Jalan Jarak, Sawahan.-Alfin-
SURABAYA, MEMORANDUM - Sering dilanda banjir ketika hujan lebat membuat petugas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) mencarikan solusi jitu untuk menangani persoalan tersebut. Misalnya saja di Jalan Jarak, Putat Jaya, Sawahan. Petugas melakukan normalisasi saluran air di sepanjang jalan tersebut.
Patauan Memorandum, ada sekitar 6 petugas satgas pematusan yang di kerahkan untuk melakukan normalisasi. Ada sejumlah penutup saluran yang dibuka untuk akses masuk ke dalam saluran.
Betapa terkejutnya petugas ketika membuka penutup itu melihat tumpukan sampah yang menyimbat saluran air. Bahkan karena banyaknya sampah itu membuat petugas sempat kuwalahan.
Dengan alat seadanya petugas masuk ke dalam box culvert ukuran sekitar 1 x 1 meter. Perlahan mereka mengangkat sampah sampah itu ke daratan dengan dibantu petugas yang stand by di atasnya.
BACA JUGA:Perilaku Buang Sampah Sembarangan di Surabaya, Dewan: Butuh Edukasi dan Sanksi
Sampah yang terkumpul itu rata rata adalah limbah rumah tangga. Misalnya bekas kantong keresek, botol plastik, botol kaleng, hingga tumpukan kayu bekas bangunan.
"Sampah itu dimasukkan dalam karung kemudian nantinya diangkut oleh dump truk," Toni petugas Satgas Pematusan DSDABM Kota Surabaya ditemui Memorandum di lokasi, Senib 18 Desember 2023.
Ia mengaku selama bertugas sebagai petugas kebersihan saluran banyak pengalaman yang didapat. Menurutnya sebagai petugas pematusan bau menyengat dari saluran air yang kotor adalah hal biasa.
"Kalau membersihkan saluran gini ya beragam barang yang ditemukan, paling banyak ya sampah rumah tangga. Contohnya ini tumpukan kayu ditemukan di saluran," ungkapnya.
BACA JUGA:Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Bisa Melalui 3 Pendekatan
Sementara itu Selamet selaku Koordinator Satgas Pematusab DSDABM Kota Surabaya mengatakan, dalam proses normalisasi petugas sempat terkendala ketika penutup saluran yang ditutup permanen oleh warga.
"Karena ditutup petugas terpaksa membongkar paksa penutup saluran permanen itu supaya petugas bisa masuk membersihkan saluran," kata Selamet.
Selamet mengimbau supaya warga tidak mendirikan bangunan atau apapun itu diatas saluran. Sebab hal itu sudah ada larangan yang diatur dalam perda.
"Kami melakukan penbongkaran untuk mengembalikan fungsinya. Karena ketika ada normalisasi seperti ini jika ada banguna di atasnya maupun ditutup permenan terpaksa kita bongkar," imbuhnya.
BACA JUGA:Sampah Plastik Hantui Sungai dan Irigasi Surabaya, BRUIN: Perlu Komitmen Pemkot
Ia mengungkapkan bahwa nornalisasi ini dilakukan menindak lanjuti problem banjir yang beberapa waktu lalu sempat terjadi di wilayah tersebut.
"Ini menindak lanjuti kejadian banjir waku lalu. Saat kita lakukan normalisasi banyak ditemukab tumpukan sampah di dalam saluran," tandasnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat supaya ikut menjaga lingkungannya, minimal dengan membuang sampah pada tempatnya.
"Kondisi banyaknya sumbatan sampah ini diakibatkab warga maish buang sampah sembarangan. Ketika hujan sampah ini terbawa arus dan menumpuk oada sudut tertentu," pugkasnya.(alf)
Sumber: