Maksimalkan Pemilih Gen - Z, Ini Langkah KPU Bersama PPOTODA

Maksimalkan Pemilih Gen - Z, Ini Langkah KPU Bersama PPOTODA

pelaksanaan sosialiasi dan pendidikan pemilih kepada pemilih pemula.--

MALANG, MEMORANDUM-Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengambil hak suara pada pemilu 14 Februari 2024 mendatang. Salah satu yang menjadi sasaran adalah, kepada para pemilih pemula, sering disebut generasi Z (Gen-Z). 

BACA JUGA:Lupa Matikan Kompor, Rumah di Kromengan Terbakar

Mengingat, banyak para muda yang dirasa tidak begitu mempercayai pemerintah. Sehingga, enggan melakukan pemungutan hak suara. Perlu terus diberikan pendidikan, bahkan inovasi dan terobosan baru untuk menarik minat.

BACA JUGA: Warga Pasuruan Tewas Terserempet KA di Desa Karangkates, Malang

"Sosialiasi dan pendidikan kepada pemilih, untuk meningkatkan kesadaran pemilih menggunakan hak pilihnya," terang Rochani, Anggota KPU Propinsi Jawa Timur, saat  menyampaikan di acara sosialisasi pendidikan pemilih Pemilu 2024, di ruang Mimbar Demokrasi Gedung C Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) Malang Senin, 11 Desember 2023.

Sosialiasi pendidikan pemilih dilaksanakan, untuk menjangkau jejaring sosialisasi. Agar lebih luas sekaligus menangkap peluang. Dimana kantong-kantong pemilih pemula, pemilih muda itu, salah satunya di lingkungan Perguruan Tinggi.

Untuk itu, sekitar 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat seperti Mahasiswa, BEM dan DPM Fakultas, Anggota Kepolisian, Difabel, LBH dan Jurnalis se-Malang Raya dihadirkan.

“Jadi struktur DPT secara Nasional, sebagian besar didominasi pemilih di usia muda. Atau kelompok umur kurang dari empat puluh tahun. Antara tujuh belas sampai empat puluh tahun. Orang menyebutnya gen-z dan generasi millenial," lanjut Rochani.

Namun demikian, mereka itu, lanjut Rochani, juga belum tentu sebagai pemilih pemula. Bisa jadi yang sudah empat puluh tahun sudah dua tiga kali menggunakan hak pilihnya. 

Menurutnya, aktivitas kepemiluan yakni sosialisasi maupun perlakuan terhadap pemilih, menyesuaikan dengan segmentasi. Dimana pemilih muda adalah entitas yang sangat familiar dengan media sosial dan IT.

“Karena pemilih muda sangat familiar dengan medsos dan IT, maka terobosan ke arah sana itu penting kita lakukan. Salah satunya kerjasama dengan Kampus, nonton bareng dan sebagainya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Acara dari Rumah Keadilan dan Pusat Pengembangan Otonomi Daerah (PPOTODA), Luna Dezeana Ticoalu mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak fenomena politik dan hukum yang terjadi di lapangan.

Terkait masih banyaknya mahasiswa terutama Generasi Z (Gen-Z) yang tidak mempercayakan Pemerintah. Sehingga perlu adanya sosialisasi kesadaran berpolitik.

“Ini kami buat untuk teman-teman. Agar bisa meningkatkan kesadaran berpolitiknya. Kalau misalnya kita lihat, agar masyarakat dan juga mahasiswa ini bisa paham. Mengapa penting untuk memberikan hak suaranya dalam Pemilu 2024 nanti,” katanya.

Sumber: