Bangun Gorong-Gorong, Jalan Moroseneng Rusak

Bangun Gorong-Gorong, Jalan Moroseneng Rusak

Surabaya, Memorandum.co.id - Pembangungan gorong-gorong di daerah Surabaya bagian barat, tepatnya di Jalan Moroseneng mengakibatkan jalan sedikit ambles. Ini karena lokasi jalan dan gorong-gorong hanya sekitar 1 meteran saja. Kondisi jalan yang ambles sepanjang lima puluh meter. Kondisi ini membuat pengendara menghindari lubang dan rawan memicu kecelakaan. Terlebih setelah hujan turun, lokasi lebih licin. Selain karena pengerukan untuk pembangunan gorong-gorong, kondisi ini juga karena intensitas kendaraan besar yang melintas di daerah tersebut. Termasuk truk pengangkut sampah dari dan k  e TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Benowo. Tak hanya truk sampah. Truk kontainer bermuatan berat pun juga sering lalu-lalang di Jalan Moroseneng tersebut. Curah hujan yang cukup tinggi memperparah kondiri jalan yang sudah rusak tersebut. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan kota Surabaya sebenarnya sudah memasang beberapa pembatas di jalan yang sedikit ambles tersebut untuk keselamatan pengendara motor agar tidak terjadi laka lantas. Namun, masih saja ada kendaraan utamanya sepeda motor yang menerobos pembatas tersebut untuk menghindari jalan yang rusak dan genangan air. "Sering terjadi kecelakaan di sini. Tapi ya tidak begitu parah lukanya. Kemarin hari minggu sore ada bapak setengah tua berboncengan dengan istrinya dan membawa anak kecil juga jatuh di seberang," ucap Lastri (55), pemilik warung kopi tepat di sisi jalan yang rusak, (20/1). Mengingat pekerjaan dilakukan sebelum musim hujan dan pengerjaan jalur kembar tersebut belum rampung sampai musim hujan tiba, terkadang genangan timbul. Air tidak bisa mengalir karena tertutup pembatas jalan dari batu kali yang disemen. Sempat warga mencoba mengantisipasi kondisi jalan. Tapi tidak bisa bertahan lama. "Pagi dilakukan pengurukan agar jalannya rata. Sorenya hujan ya sama saja. Urukannya itu naik semua ke tepi jalan, kalau hujan jalannya becek pernah juga sampai banjir dan kalau panas banyak debu," ujar Bowo(32), warga sekitar pelanggan warung kopi. (mg3/rif)

Sumber: