Pimpin Seminar Internasional Indo-Pasific Endeavour 2023

Pimpin Seminar Internasional Indo-Pasific Endeavour  2023

AKBP Herlina SIK MH ketika sertijab Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.-Istimewa-

SURABAYA, MEMORANDUM – Mutasi 513 perwira menengah (pamen) hingga perwira tinggi (pati) yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga berimbas kepada 12 kapolres di Polda Jatim.

Salah satu pamen yang dimutasi yaitu Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina SIK MH. Polwan satu-satunya yang menjabat kapolres wanita di Polda Jatim itu mendapat promosi sebagai Kapolres Magelang Kota Polda Jateng.

BACA JUGA:TR Kapolri, Inilah Nama 12 Kapolres di Polda Jatim yang Dimutasi

Yang membahagiakan wanita kelahiran Tulungagung 29 Januari 1977, itu lulusan Seba PK Polwan 1997 itu menjadi pembicara dalam seminar internasional Indo-Pasific Endeavour (IPE) 2023 bertajuk Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan di kapal perang Australia HMAS ANZAC/FH 150 yang tengah bersandar di Dermaga Jamrud Utara, pada 1 Agustus 2023.

BACA JUGA:Brigjenpol Yan Fitri, Mantan Kapolrestabes Surabaya yang Bangun Musem Hoofdbureau Jadi Kapolda Kepri

Saat itu AKBP Herlina menyampaikan mengenai peran kepemimpinan perempuan dalam institusi Polri. Menurutnya, ada 6 aspek kompetensi yang wajib dimiliki pemimpin. Yakni, pengetahuan, pemahaman, kemampuan, value, attitude, dan interest. Dengan kemampuan tersebut, maka tujuan institusi ke depan dapat dicapai dengan cepat dan tepat.

BACA JUGA:Ini Daftar Lengkap Mutasi Besar-besaran Polri Jelang Pemilu 2024

“Seorang pemimpin memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan institusi. Perjalanan mencapai tujuan yang diinginkan tersebut di antaranya membutuhkan pengetahuan, pengalaman, intuisi, dan koneksi yang dimiliki oleh seorang pemimpin,” terang AKBP Herlina.

BACA JUGA:Pernah Jabat Kapolsek Wonokromo dan Asemrowo, AKBP Christian Tobing Dipromosikan sebagai Kapolresta Sidoarjo

Selain itu, tambah dia, seorang pemimpin juga memiliki peran untuk meminimalkan gap yang ada dengan cara melakukan proses problem solving terhadap permasalahan yang terjadi guna mencapai tujuan yang diinginkan.

“Pemimpin terkadang dihadapkan pada situasi di mana pemimpin diharuskan untuk mengambil keputusan yang cepat, sehingga keempat aspek pendukung seperti pengetahuan, pengalaman, intuisi, dan koneksi dapat membantu seorang pemimpin untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat,” paparnya.

BACA JUGA:TR Kapolri, Inilah Nama 12 Kapolres di Polda Jatim yang Dimutasi

Meski demikian, Herlina tak memungkiri bahwa wanita yang menduduki jabatan penting di pemerintahan selalu disorot. Menurutnya, hal ini tak terlepas dari persepsi peranan gender yang telah tertanam lama di masyarakat.

Yakni, anggapan perempuan adalah lebih lemah secara fisik dibandingkan dengan laki-laki, sehingga kurang produktif. Bahkan memunculkan persepsi profesi feminim atau pekerjaan perempuan. Alhasil ada stereotype terhadap pekerjaan tertentu yang bersifat maskulin atau feminism.

Sumber: