Yusup Ekodono: Harus Ada Pemain yang Bisa Ngemong di Persebaya

Yusup Ekodono: Harus Ada Pemain yang Bisa Ngemong di Persebaya

Coach Yusuf Ekodono dan host Podcast MemorandumTV Eko Yudiono.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Mantan pemain Timnas Indonesia dan Persebaya Yusup Ekodono berbincang Panjang lebar terkait perhelatan Piala Dunia U-17 yang barus aja berakhir di Indonesia. Coach Yusup juga berbicara mengenai Persebaya dan kiprahnya sebagai pelatih Bhayangkara FC U-20. Seperti apa? Simak di channel YouTube MemorandumTV yang akan tayang pada Rabu, 6 Desember 2023 mulai pukul 16.00.

Di awal podcast yang dipandu oleh host Eko Yudiono, Cak Yusup-sapaan karibnya menyebut, Piala Dunia U-17 di Indonesia bisa memberikan dampak positif.

“Paling tidak anak-anak (Timnas U-17) bisa merasakan atmosfir Piala Dunia. Tidak gampang masuk menjadi 24 peserta,” ungkap Cak Yusup yang pernah memperkuat PSM Makassar itu.

BACA JUGA:Malang Raya Tuan Rumah Porprov 2025, Kok Bisa? Ketum KONI Surabaya Jadi Bintang Tamu di Podcast MemorandumTV

Tidak lolosnya Timnas U-17 Indonesia ke babak berikutnya cukyp disayangkan. Menurutnya, persiapan juga sangat berpengaruh.

BACA JUGA:Pers Harus Mengambil Posisi yang Tegas, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim Bicara Panjang Lebar di Podcast

“Persiapan pengaruh, tapi menurut saya kompetisi regular di kelompok umur juga menentukan kualitas pemain muda. Khususnya pemain muda Persebaya, Piala Dunia bisa menjadi motivasi seperti yang dilihat langsung dan televisi,” jelasnya.

Nah melihat para pemain U-17 dari negara-negara lain yang bentuk fisiknya luar biasa, Yusuo juga berpesan kepada para orangtua yang ingin anaknya menjadi pemain professional. 

“Peran orangtua penting. Mereka harus memperhatikan nutrisi. Baik itu, protein dan juga susu. Sedangkan  untuk PSSI kompetisi U-15 dan U-16  harus digelar regular kalau ingin bicara di Piala Dunia U-17. Saat ini ada EPA sudah bagus. Ada U-16, U-18 dan U-20,” ungkapnya.

Kata Cak Yusup gaya bermain setiap benua di Piala Dunia U-17 berbeda. “Gaya main setiap benua berbeda. Amerika Latin bermain dengan gaya pendek satu-dua, Eropa, panjang dan pendek. Afrika, pendek tapi cepat. Pressingnya ketat. Contoh Mali lawan Argentina. Pressure ketat atas dan bawah yang tentunya membutuhkan stamina yang prima. Itu yang saya maksud di atas. Fisik prima harus ditunjang dengan pemenuhan gizi dan nutrisi yang bagus,” imbuhnya.

Menurut Yusup, Indonesia masih mempunyai peluang di kelompok umur. “Paling tidak Indonesia menyiapkan pemain yang bagus. Selain fisik dan mental. Karena masih ada peluang di kelompok umur. Syaratnya harus kompetisi terus,” yakinnya.

Persebaya lawan Persija

Di podcast, Cak Yusup juga berbicara mengenai Persebaya. Musim ini Green Force kurang baik penampilannya. Berada di urutan 14 klasemen bukanlah mencerminkan nama besar Persebaya. Cak Yusup punya pandangan tersendiri terkait hal itu.

“Sebenarnya, ketika dilatih Aji Santoso sudah bagus. Dua musim berada di papan atas. Dihuni pemain-pemain yang bagus. Sayang dia musim berikutnya banyak pemain yang dilepas. Tapi kalau soal itu saya nggak tahu. Itu ranah manajemen. Namun saya menyayangkan pemain-pemain bagus dilepas. Kalau pemain bagus dilepas penggantinya juga harus lebih bagus,” bebernya.

Sumber: