Kadinkes Jatim : Waspadai Pneumonia

Kadinkes Jatim : Waspadai Pneumonia

Surabaya, Memorandum.co.id - Kepala Dinkes Jatim Herlin Ferliana minta masyarakat Jawa Timur lebih waspada terkait wabah pneumonia misterius yang sedang melanda Singapura dan Wuhan, Tiongkok. Pasalnya, ada potensi penularan penyakit tersebut ke Provinsi Jawa Timur. “Karena mobilitas masyarakat Jatim ke Tiongkok dan Singapura, begitu pun sebaliknya cenderung tinggi,” katanya, Sabtu (18/1) kemarin. Herlin menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi ancaman wabah pneumonia misterius di Singapura dan Wuhan, Tiongkok itu. Herlin mengimbau kepada seluruh dinas kesehatan kota dan kabupaten agar segera menyosialisasikan kepada jajaran kesehatan di wilayah kerjanya. "Serta rumah sakit pemerintah atau swasta dan lintas sektor agar menyosialisasikan penyakit itu kepada masyarakat," ucap dia. Selain itu, Herlin meminta agar rumah sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta melakukan surveilans atau analisis secara ketat dan terus menerus, serta penyebarluasan data kepada pihak yang bertanggung jawab, dalam hal ini dinas kesehatan kabupaten/kota. Herlin menjelaskan, jika menemukan kunjungan pasien dengan gejala demam, batuk dan sesak nafas, apalagi didukung dengan riwayat bepergian ke luar negeri, khususnya Tiongkok dan Singapura, wajib diwaspadai. "Supaya rumah sakit mentatalaksanai sebagai kasus menular (airborne disease) dan merawat mereka di ruang isolasi," ujarnya. Herlin juga mengimbau kepada puskesmas dan poskesdes agar segera melakukan sosialisasi lintas sektor terkait. Termasuk ke masyarakat tentang pneumonia misterius tersebut. Mulai gejala, faktor risiko dan apa yang bisa dilakukan masyarakat. Diketahui sebelumnya, penyakit pneumonia misterius mewabah di Wuhan sejak Desember 2019 hingga Januari 2020.  Jumlah penderitanya sekitar 59 orang. Saat ini mereka mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi. “Namun, belum diketahui secara pasti penyebab penyakit pneumonia ini. Yang jelas jenis pneumonia ini bukan disebabkan oleh Virus influenza,” pungkas dia.(why/rif/gus)

Sumber: