Wali Kota Beri Penghargaan Dua Petugas Satpol PP yang Dianiaya Massa Demo Buruh
Dua petugas Satpol PP Surabaya ketika menjalani perawatan medis di rumah sakit.--
SURABAYA, MEMORANDUM-Wali Kota SURABAYA Eri Cahyadi bakal memberikan penghargaan terhadap dua petugas Satpol PP yang dikeroyok oknum massa buruh saat membantu warga. Pemberian penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Wali Kota Eri Cahyadi atas dedikasi kedua anggota Tim Jolodoro Satpol PP tersebut.
Dalam keterangannya, Eri mengatakan bahwa tindakan dua petugas Satpol PP berinsial AM dan TA tersebut patut diapresiasi. Mereka telah menunjukkan sikap berani dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, keduanya adalah pahlawan karena membantu masyarakat dan berhak diberi penghargaan.
"Alhamdulillah hari ini sudah dipulangkan. Mereka pahlawan buat saya, orang berani membela kepentingan orang lain. Insyaallah saya juga akan ke rumahnya untuk memberikan penghargaan pada dua petugas ini," kata Eri, Jumat 1 Desember 2023.
BACA JUGA:Banyak Peluang, Persebaya Gagal Cetak Gol
Pengeroyokan terhadap anggota Satpol PP ini merupakan kejadian yang sangat disayangkan. Padahal tujuan petugas penegak perda saat itu ingin membantu masyarakat yang lewat karena jalan yang ditutup massa demo buruh.
BACA JUGA:Persetujuan Bersama Raperda APBD Kota Batu Tahun 2024 Tepat Waktu
Atas kejadian ini, Eri, menyatakan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya dan meminta pihak kepolisian segera menangkap terduga pelaku tindakan anarkis tersebut.
"Saya minta tangkap orang yang membuat petugas Satpol PP Surabaya mengalami cidera seperti ini. Karena mereka menjalankan tugas membantu warga dan tidak menghalangi demo," tegasnya.
Eri menjelaskan bahwa kepolisian masih melakukan penyelidikan. Pihaknya berharap terduga pelaku pengeroyokan segera diamankan karena bukti bukti rekaman wajah penganiaya sudah jelas dalam video yang sudah beredar luas.
"Sebenarnya silakan demo, tapi gunakan cara santun. Jangan bertindak seperti itu. Bayangkan saja sekarang ada demo terus gak bisa jalan, sesak kemudian mati ditengah jalan gimana. Nah kita kasih jalan kan untuk itu juga, kok malah begitu. Makanya saya minta atensi betul dari pak Kapolrestabes untuk segera menangkap," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser menyebut dua anggotanya yang dianiaya massa buruh mengalami patah tulang dan retak bagian dada.
"Setelah dilakukan rontgent terlihat TA mengalami patah tulang belikat sebelah kanan, satunya AM, retak di dada kanan," kata Fikser.
Fikser menjelaskan usai mengalami peristwa pengeroyokan itu, AM dan TA langsung dirawat di Rumah Sakit Dr Sowandhie dan sudah dilakukan pemeriksaan dan dirawat inap.
"Dari kemarin mereka dirawat inap di RSUD dr Soewandhie. Dan kondisinya sudah stabil," ujarnya.
Sumber: