Kernet Fuso Asal Probolinggo Tewas di Duduksampeyan
Gresik, memorandum.co.id - Seorang kernek fuso ditemukan tewas dalam keadaan terlentang di dalam truk Nopol N 8689 UQ, depan rumah makan Panorama jalan Raya Ambeng-ambeng Desa Watangrejo, Kecamatan Duduksampeyan pukul 5.00, Sabtu (18/1). Sopir fuso, Muhammad Solehuddin (30) warga Desa Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok Kabupaten Probolinggo mengatakan, kernek itu bernama Solikin (50), warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran. Sebelum diketahui tewas, mereka berdua berangkat dari Jakarta di area pergudangan Cilincing, Jakarta barat pada Kamis, 16 Januari 2020 pukul 20.00. Pada Jumat, 17 Januari 2020 pukul 09.00, sopir dan kernek tersebut beristirahat di warung makan Kota Pemalang, Jawa tengah. "Saya sudah melihat kondisinya (Solikin, Red) sudah sakit. Soalnya setelah makan saya melihatnya meminum obat yang telah dibawanya," katanya. Dirasa waktu istirahat sudah cukup, mereka berdua melanjutkan perjalanan. Sesampai di SPBU Kabupaten Kudus pukul 18.30, sopir menawarkan kepada kerneknya untuk berobat di Puskesmas terdekat. Namun dia menolak karena merasa bahwa kondisinya baik-baik saja. Kemudian pukul 22.00, mereka berdua berhenti di warung makan Tambak Boyo, Kabupaten Rembang. Saat itu kernek tidak mau makan dan terlihat batuk-batuk. Sabtu, 18 Januari 2020 pukul 02.00 mereka sampai di Widang, Kabupaten Tuban. Sesampai di sana, kernek meminta ijin untuk buang air. Setelah itu sopir terkejut karena melihat kerneknya berkeringat dan berwajah pucat. "Sehingga saya ajak dia untuk berobat di Babat, Kabupaten Lamongan. Tapi dia tetap menolak berobat," jelasnya. Hingga mereka berdua melanjutkan perjalanan dan berhenti di tempat dimana ditemukannya kernek itu dalam kondisi sudah tak bernyawa. Kapolsek Duduksampeyan AKP I Made Jatinegara mengatakan kernek tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. "Mayat berkelamin laki-laki, memakai kaos warna putih celana pendek warna coklat. Korban (kernek) ditemukan dalam kondisi terlentang di kabin truk fuso. Tidak ada bekas-bekas penganiayaan," jelasnya.(dri/har/gus)
Sumber: