Bareskrim Polri Ungkap 3 Aplikasi di Playstore Ini Berbahaya
--
SURABAYA, MEMORANDUM - Sistem operasi Android mempunyai toko aplikasi resmi yaitu Google Play Store. Keberadaan toko ini membuat para penggunanya dapat mengunduh berbagai macam aplikasi.
Namun aplikasi yang berada di Google Play Store tidak seluruhnya aman. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkapkan beberapa aplikasi yang mengandung ancaman berbahaya dari para peretas.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, menyebut Google Play Store saat ini memiliki lebih dari 3 juta aplikasi yang selalu diperbaiki secara berkala. Google dan timnya tidak dapat memeriksa setiap pembaharuan yang terjadi, sehingga rentan disusup file berbahaya oleh peretas.
BACA JUGA:Bareskrim Polri Ungkap Kasus Trading Net89, Jerat 13 Orang tersangka
Lantas, apa saja aplikasi berbahaya di Google Play Store menurut Bareskrim Polri. Berikut tiga diantaranya.
- iRecorder - 50.000 Undahan
iRecorder merupakan aplikasi perekam layar untuk smartphone Android. Aplikasi ini pertama kali hadir di Google Play Store pada September 2021. Kemudian, pada November 2022, pengembang aplikasi ini menambahkan beberapa fungsi berbahaya, yaitu kode Trojan akses jarak jauh AhMyth, yang menyebabkan pengguna aplikasi rekaman di aplikasi tersebut terkirim ke pengembang setiap 15 menit sekali.
Saat modus ini terbongkar, aplikasi perekam layar ini telah diunduh lebih dari 50.000 kali oleh pembaca.
- Beauty Slimming Photo Editor - 620.000 Unduhan
Seperti namanya, Beauty Slimming Photo Editor adalah aplikasi foto editor. Pada Mei 2023, para peneliti Kaspersky menemukan bahwa aplikasi memiliki Trojan Fleckpe, yang membuat malware masuk ke smartphone korban tanpa sepengetahuan korban. Setelah itu, Trojan terhubung ke server comand and control dan mengambil data informasi negara, operator seluler yang digunakan hingga data pribadi korban.
- Black Box Master Diamond 35 Juta Unduhan
Black Box Master Diamond adalah klonning dari game Minecraft. Pada April 2023, ada 38 klonning game Minicraft terdeteksi, dengan total 35 juta unduhan yang ada di dalam aplikasi malware ini adalah adware, yang disebut HiddenAds. Ini tidak menimbulkan ancaman serius namun Adware tersebut dapat mempengaruhi kinerja perangkat dan masa pakai baterai.
Sumber: