Pangdam V/Brawijaya Terima Penghargaan Dan-IV Kehormatan Kyokushinkai

Pangdam V/Brawijaya Terima Penghargaan Dan-IV Kehormatan Kyokushinkai

Shihan Sathosi Yui, pendiri Kyokushinkai Indonesia, memberikan penghargaan Dan-IV kehormatan kepada Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menerima penghargaan Dan-IV kehormatan dari Kyokushinkai Indonesia. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya terhadap perkembangan karate di Indonesia.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Shihan Sathosi Yui, pendiri Kyokushinkai Indonesia, pada acara penganugerahan yang dilaksanakan di Surabaya pada hari Minggu (19/11/2023).

Dalam sambutannya, Presiden Perkumpulan Kyokushinkai Indonesia Dr. KPHA. Tjandra Sridjaja Pradjonggo SH., MH. mengatakan, penghargaan ini diberikan karena Pangdam V/Brawijaya adalah sosok yang rendah hati, tegas, berani bersikap, dan selalu mengedepankan hukum.

"Beliau adalah sosok yang luar biasa dan kami sangat menghormati beliau. Oleh karena itu, kami memberikan penghargaan Dan-IV kehormatan sebagai bentuk apresiasi kami atas dedikasinya terhadap perkembangan karate di Indonesia," ujar Tjandra.

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini dan mengatakan bahwa ini adalah tanggung jawab yang besar baginya.

"Ini adalah ujian bagi saya, bukan hanya kebanggaan tetapi sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar. Mengapa begitu? Karena sejak muda saya sudah tidak asing dengan karate , saya lahir dan besar dari Kopasus saya dibesarkan dari satuan baret merah yang pertumbuhannya didasari pertempuran. Jadi saya tidak asing dengan bela diri, kalau dalam pencak silat saya menganut merpati putih, tetapi dalam bidang bela diri saya menganut karate saya menyelesaikan training karate 2005 aliran inkai sampai DAN-I pada saat sebagai komandan batalyon 32. Pada waktu itu pelatih saya adalah Adven Bangun. Setelah itu saya dituntut untuk menyelesaikan DAN-II akan tetapi karena ada penugasan saya tidak sempat mendalami karate," ujar Pangdam V/Brawijaya.

Pada saat sekarang lanjut Pangdam, pada saat Tjandra menawarkan DAN-II dirinya bersedia tetapi kemudian disampaikan bahwa Shihan Sathosi Yui menyetujui memberikan DAN-IV kehormatan dan tentu ini bagi Pangdam suatu hal yang lebih berat lagi.

" Mari kita ambil manfaat dari karate, karate adalah keterampilan tangan kosong kenapa saya senang dengan keterampilan tangan kosong karena sama dengan filosofi Kopasus Indonesia. Pada pertempuran terakhirnya maka harus bisa menggunakan instrumen di tubuhnya untuk pertempuran terakhir. Kalau semua peluru sudah habis, semua senjata sudah tidak ada maka seluruh anggota ditubuhnya harus bisa digunakan untuk menaklukkan musuh. Untuk itu saya menyukai bela diri," ucapnya.

Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para karateka di Indonesia untuk terus berlatih dan mengembangkan karate. (*)

 

Sumber: