Dewan Mojokerto Desak PU Perbaiki Jalan Utara Sungai
Mojokerto, memorandum.co.id - Komisi II DPRD Kabupaten Mojokerto mendesak pemerintah daerah setempat untuk memperbaiki ruas jalan di utara Sungai Brantas. Sebab, kondisi sejumlah ruas jalan beton rusak dan mengkhawatirkan pengguna jalan. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto M Sholeh mengatakan, kondisi jalan cor beton banyak yang ambles. Sehingga permukaan antarsambungan cor beton mengalami kerenggangan selebar roda motor."Kondisi tersebut sangat membahayakan pengguna jalan, khususnya kendaraan roda dua," terang Sholeh. Penampakan ruas jalan beton yang mengalami renggang itu seperti di ruas Jalan Losari Gedeg arah Kupang Jetis. Sejumlah titik ruas jalan beton tampak merenggang antara dua sisi. Kondisi itu juga tampak di ruas jalan beton yang lebih utara lagi. Seperti Jalan Raya Kupang Jetis ke utara Jalan Raya Dawarblandong. Sepanjang rute jalan beton yang menjadi penghubung antara Kabupaten Mojokerto ke Kabupaten Lamongan tersebut juga ditemui renggangan jalan. Beberapa titik jalan memang sudah ditambal aspal, namun belum mampu menanggulangi renggangan. Terpaksa, pengguna jalan seperti pemotor harus menghindari ruas renggangan jalan tersebut."Meski sudah ditambal masih terlihat renggangan. Ini bisa membuat pemotor terjatuh,"ujar dia. Untuk itu, komisi II mendorong instansi terkait menindaklanjuti kondisi tersebut. Karena, sebelumnya memang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto telah menambal dengan aspal. Namun, ambles lagi karena kondisi renggangan yang terlampau banyak dan jauh."Mungkin perlu pula ditambal dengan material atau kerikil sehingga aspal tidak ambles," ungkap Sholeh. Menyikapi kondisi tersebut, Kepala DPUPR Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto mengakui memang penambalan pada sejumlah ruas jalan beton yang renggang mengalami ambles. Bahkan, setelah ditambal, sebulan kemudian tambalan sudah terkikis habis. "Penanganan sebelumnya ditambal. Tapi tidak ada sebulan sudah habis. Ternyata struktur jalan sekarang ini jadi miring,"kata dia. Lebih lanjut, dia menjelaskan, kondisi jalan yang miring tersebut tak lain karena kontur dan jenis tanah di wilayah utara sungai yang merupakan tanah gerak. Untuk itu, menurut dia, tentu diperlukan penanganan lebih lanjut agar renggangan jalan beton tidak semakin parah. "Kami rencanakan agar pada samping kanan-kiri ruas jalan itu diberi talud. Semacam penyangga. Bisa setiap lima meter nanti disilang. Saya minta waktu dulu untuk perencanaan," ujar dia. (war/dhi)
Sumber: