Dunia Usaha dan Perekonomian Rakyat Bangkalan Kian Terpacu
Pusat perbelajaan batik Tresna and Arts Galery di Jalan KH Moh Kholil, dua jenis sektor usaha yang mulai berkembang marak di pusat kota Bangkalan. Bangkalan, Memorandum.co.id -Beroperasinya Jembatan Suramadu sebagai media interkoneksi Kota Surabaya dengan Pulau Madura, benar-benar menawarkan berkah tersendiri bagi Pemkab (pemerintah kabupaten) Bangkalan. Faktanya, 10 tahun pasca beroperasinya jembatan prestisius lintas selat pertama di Indonesia ini, pemasukan modal investasi ke Kabupaten Bangkalan mengalir deras. Tiga tahun terakhir, data pemasukan investasi yang dihimpun Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DMP-PTSP) Bangkalan, menunjukkan kenaikan sangat menggembirakan. Angka prosentase kenaikannya cukup fantastis. “Pada 2017 misalnya, aliran modal investasi yang masuk ke Kabupaten Bangkalan masih mencapai Rp 287.804.466.324,” kata Kabid Informasi dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (IP3-M) DPM-PTSP, Moh Hosun, Selasa (14/1). Setahun kemudian, melejit naik Rp 309.390.188.000. Lalu pada 2019, total dana investasi yang masuk dan beredar di semua lini sektor usaha, per September mencapai Rp 1.096.326.942.314. Hasilnya melonjak lagi per November mencapai Rp 1,219 triliun lebih. “Jadi dibanding 2018, aliran modal investasi yang masuk ke Kabupaten Bangkalan pada 2019 meningkat Rp 910.568.201.858. Jika diprosentase, angka kenaikannya sekitar 300 persen lebih,” tegas Hosun. Dampaknya, ketersediaan lapangan kerja kian terbuka. Kondisi ini menjadi magnet terbukanya peluang dan kesempatan kerja bagi kaum pengangguran usia produktif. “Ini menjadi kekuatan yang efektif untuk mengurangi angka pengangguran,” tandas Hosun. Imbas positifnya sudah jelas. Tingkat perekonomian dan kesejahteraan rakyat jadi ikut menggeliat naik. Indikasi naiknya investasi bisa terlihat dari perkembangan bisnis properti. Di Kecamatan Bangkalan Kota, misalnya, para pengembang marak membangun. “Bahkan pengembang dengan modal inves skala besar, kini getol membangun perumahan elit Recidence Khayangan di Jalan Halim Perdana Kusumna,” beber Hosun. Bahkan jalan kembar baru menuju pemakaman ulama KH Moh Kholil Bin Abdul Latief yang membentang dari Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, hingga ke Desa Martajasah, Kecamatan Bangkalan, juga mulai digarap pengembang. “Maraknya perkembangan dunia usaha itu, terjadi karena volume aliran modal investasi ke Kabupaten Bangkalan terus meningkat fantastis. Utamanya dalam tiga tahun terakhir. Akibatnya, sektor perekonomian dan kesejahteraan rakyat semakin menggeliat positif, akan semakin terbukanya peluang dan kesempatan kerja bagi tenaga pengangguran usia produktif,” tegas Hosun. Aroma peningkatan modal investasi yang terus bergulir positif itu, menurut Hosun, tidak semata-mata karena dipicu oleh mulai beroperasinya Jembatan Suramadu dalkam 10 tahun terakhir ini. Tetapi juga dipacu oleh akumulasi sosialisasi dan promosi yang dikembangkan oleh para ASN di lingkungan DPM-PTSP. (ras/epe)
Sumber: