Polres Bangkalan Ingatkan Bahaya Narkoba dan Radikalisme
Bangkalan, memorandum.co.id - Kegiatan abdi masyarakat di SMP Ponpes Mambaul Ulum, Desa Lantek Barat, yang dilakukan PMII dinilai Polres Bangkalan sebagai momentum yang tepat untuk pencerahan. Utamanya seputar bahaya narkoba dan radikalisme. Maklum, peredaran barang haram dan faham ekstrem yang acapkali menebar kekerasan itu kini santer menyusup ke mana-mana. “Bisa jadi juga menyusup dan mempengaruhi lembaga pendidikan. Termasuk pondok pesantren,” kata Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra SIK MSi MH, Sabtu (11/1). Itu sebabnya, ketika komunitas mahasiswa di bawah naungan PMII, Jumat (10/1) bernisiatif menggelar abdi masyarakat di SMP Ponpes Mambaul Ulum, Rama segera mengutus Kasatbinmas AKP Jaswadi untuk bergabung dengan PMII. Sejumlah pemateri juga hadir dalam giat abdi PMII itu. Di antaranya, Ketua Komisariat PMII Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bangkalan Imam Faikli, Ketua PAC IPNU Kecamatan Galis, guru agama Kholilur Rohman dan beberapa pembina pramuka di lingkungan ponpes setempat. “Menurut pengamatan saya, sekitar 50 lebih siswa-siswi SMP Mambaul Ulum hadir dalam acara tersebut. Ada juga belasan mahasiswa di bawah naungan PMII. Pengasuh Ponpes juga amat welcome menyambut kegiatan tersebut,” ujar Jaswadi. Ketika giliran menyampaikan materi, ada beberapa pesan penting titipan kapolres dijelaskan secara detail oleh Jaswadi. Di antaranya, mengingatkan bahwa peredaran narkoba di Kabupaten Bangkalan, kini sudah masif. Tidak hanya menyusup ke seluruh 19 kecamatan, tetapi juga mulai menyentuh sebagian besar dari 281 desa dan kelurahan di Kabupaten Bangkalan. Penggunanya juga sudah merambah berbagai kalangan dan profesi. Mulai orang dewasa, remaja, petani, nelayan, pengusaha dan bahkan aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga harian lepas (THL), kini sudah terhipnotis oleh ragam jenis narkoba. Utamanya jenis sabu-sabu. Realita itu tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga merupakan ancaman bagi masa depan anak-anak bangsa.” Itu sebabnya, para santri di lingkup Pondok Pesantren, termasuk para pelajar SMP Mambaul Ulum, kami ajak untuk menggelorakan semangat perang terhadap narkoba,” papar Jaswadi. Kepada para santri dan pelajar SMP Ponpes Mambaul Ulum, Jaswadi juga wanti-wanti agar mereka mewaspadai masuknya pengaruh kelompok agama aliran keras berpaham radikal. Ciri-ciri mereka, kerap mengganggap umat Islam di luar kelompoknya adalah golongan khawaris (kafir). Mereka juga kerap menebar teror kekerasan. Ada juga kelompok tertentu yang menginginkan penerapan sistem pemerintahan khilafah dan mengganti ideologi Pancasila. Jaswadi mengingatkan kepada para santri dan pelajar, semua faham yang dimikian itu harus ditolak. “Jangan sampai masuk dan mempengaruhi insan pesentren di Bangkalan. NKRI dengan idoelogi pancasilanya adalah harga mati, karena itu sudah menjadi kesepakatan para pendiri negara, termasuk para ulama besar terdahulu di negeri ini,” puskas Jaswadi. (ras/fer)
Sumber: