Cegah Tumbang, Polres Tulungagung Sisir Pohon Lapuk

Cegah Tumbang, Polres Tulungagung Sisir Pohon Lapuk

Tulungagung, memorandum.co.id - Robohnya pohon palem raja di Jalan Basuki Rahmad yang menimpa becak hingga ringsek serta melukai pengemudinya, menjadi dasar Polres Tulungagung menggerakkan semua unsur, guna menanggulangi jatuh korban berikutnya. Untuk itu, Polres Tulungagung bersama dinas lingkungan hidup, dinas pekerjaan umum, serta Kodim 0807 menyisir dan menebang pohon lapuk di Kota Marmer tersebut. Wakapolres Tulungagung Kompol Ki Ide Bagus Tri mengatakan, pihaknya bersama dinas terkait sudah mendata pohon-pohon lapuk yang segera ditebang, sebelum tumbang karena hujan dan angin kencang. “Ini antisipasi, karena beberapa waktu lalu ada pohon palem tumbang dan mengenai pengemudi becak. Kita antisipasi agar tidak terjadi lagi. Kita tebang yang kondisinya sudah lapuk,” ujarnya, Minggu (12/1). Sejumlah pohon sono kembang, palem raja dan lainnya masuk daftar tebang, karena usianya sudah cukup tua. Selanjutnya menurut Bagus Tri, untuk penghijauan kembali, pihaknya menyerahkan kepada Pemkab Tulungagung melalui dinas lingkungan hidup dan dinas pekerjaan umum. “Untuk penanamannya kembali silahkan dari pemkab untuk memilih jenis pohon yang tepat,” ungkap Wakapolres. Sementara Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Tulungagung Makrus Manan mengatakan, pemotongan pohon-pohon di Jalan Pangeran Antasari dilakukan karena usianya di atas 20 tahun. Selain itu akarnya sudah naik, posisi pohon juga terlihat miring dan rawan roboh. “Yang kita tebang ini pohon yang akarnya sudah naik dan berpotensi tumbang jika tidak segera dirobohkan. Ini antisipasi agar tidak jatuh korban lainnya akibat pohon tumbang,” jelasnya. Selain pohon ansana sono kembang di Jalan Pangeran Antasari, petugas juga mendeteksi 50-an pohon palem raja di beberapa titik segera ditebang. “Ada 50an yang tersebar di beberapa lokasi. Ada di Jalan Agus Salim, ada juga di Jalan Basuki Rahmad. Ada beberapa yang sudah kita deteksi,” jelasnya. Selanjutnya menurut Makrus, penanaman kembali akan dilakukan dengan memilih pohon yang memiliki estetika dan kekuatan. Itu mengingat lokasinya di tengah perkotaan. “Kita utamakan pohon yang memiliki estetika karena lokasinya ada di dalam kota. Bisa pohon pule, atau tabebuya juga bisa,” pungkasnya. (fir/mad/fer)  

Sumber: