Dua Rumah Pompa Baru di Jambangan Jadi Solusi Atasi Banjir

Dua Rumah Pompa Baru di Jambangan Jadi Solusi Atasi Banjir

Rumah pompa baru di Jambangan mulai difungsikan.-Arif Alfiansyah-

BACA JUGA:Keren! Mendekati Pemilu 2024, Wali Kota Surabaya Berpesar agar Jangan Saling Menjatuhkan

"Sehingga kita potong-potong ini (alirannya), untuk mempercepat aliran airnya menuju ke sungai yang terdekat. Insya allah, dengan diresmikannya dua rumah pompa ini, wilayah Jambangan, Ketintang, dan sekitarnya (banjir) sudah bisa terkurangi, harapan saya sudah tidak ada lagi banjir di wilayah ini," ujar Wali Kota Eri. 

Dua rumah pompa yang digarap oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya itu, masing-masing dibekali dua unit pompa drainase yang memiliki kapasitas total 6 meter kubik per detik. 

BACA JUGA:Risiko Kematian Ibu-Anak, Wali Kota Surabaya Tak Izinkan Pernikahan Dini

BACA JUGA:Kapal Malahayati Baksos di Taman Suroboyo, Warga Antusias, Wali Kota Surabaya Hadir

Tak hanya itu, keduanya juga dilengkapi satu unit pompa sludge (penyedot lumpur) dengan kapasitas 0,5 meter kubik per detik. 

Meskipun spesifikasinya sama, namun rumah pompa ini memiliki tugas layanan yang berbeda. Rumah pompa Elveka Kebonsari, akan melayani wilayah Avour (sistem drainase) Wonorejo, Ketintang Madya, Ketintang Selatan Raya, Saluran Kebonagung, Saluran Ketintang Madya 2, Saluran Ketintang Madya 7, dan Ketintang Permai. 

Sedangkan rumah pompa SWK Karah, akan melayani wilayah Jalan Karah Agung, Jalan Bibis Karah, Jalan Karah, Perumahan Karah Indah 1, Perumahan Karah Indah 2, dan Avour Wonorejo sisi Karah Agung. 

"Semoga ini bisa jadi solusi, bagaimana kita bisa atasi banjir yang ada di wilayah Ketintang, Jambangan dan sekitarnya," harapnya. 

BACA JUGA:Refleksi Perobekan Bendera, Wali Kota Eri Perankan Dua Tokoh Nasional

Selain mencegah banjir dan genangan menggunakan rumah pompa, sebelum memasuki musim penghujan pada akhir tahun mendatang, Wali Kota Eri telah mempersiapkan strategi lain, yakni dengan penandatanganan surat komitmen bersama seluruh RT, RW, LPMK, Camat, Lurah, serta jajaran Kepala PD di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Di dalam surat komitmen tersebut, tercantum data wilayah perkampungan mana saja yang masih terjadi banjir dan genangan. 

Setelah data-data tersebut diterima dan dilakukan penandatanganan, dia menyampaikan, maka pemkot akan membuatkan saluran air yang dibangun menggunakan anggaran dari DSDABM Kota Surabaya dan dana kelurahan (dakel). 

Setelah saluran air itu dibangun, dipastikan ketika hujan dapat menampung air lebih banyak dan tersalurkan lebih cepat menuju ke aliran sungai yang lebih besar. 

"Semua kegiatan pembuatan saluran di perkampungan itu, harus selesai di tahun 2023, kalau dikerjakan di tahun 2024, maka harus selesai di Maret 2024," paparnya. 

Sumber: