Kemenkes Apresiasi Metode Deteksi Dini Kanker Serviks di Tulungagung

Kemenkes Apresiasi Metode Deteksi Dini Kanker Serviks di Tulungagung

Dokter Supriyanto bersama rombongan dari Kementerian Kesehatan RI.-Biro Tulungagung-

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung.

Yang teranyar, apresiasi diberikan karena RSUD dr Iskak bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung berhasil meluncurkan kemudahan deteksi dini terhadap penyakit kanker leher rahim dengan metode PCR pada urine.

Keakuratan metode ini diyakini sampai 90 persen. Sehingga lebih memudahkan masyarakat yang ingin melakukan deteksi dini kondisi kesehatannya. 

BACA JUGA:Terus Berprestasi, Direktur RSUD dr Iskak Ditawari Pimpin RSUPN dr Cipto Mangunkusumo

BACA JUGA:RSUD dr Iskak Tulungagung Terima Kunjungan dari 3 Kota/Kabupaten Sehat

Selain metodenya lebih sederhana daripada Pap Smear dan IFA, biayanya  juga sangat terjangkau dibandingkan wilayah lain. Yakni sebesar Rp 275.000 per sekali screening.

BACA JUGA:RSUD dr Iskak Tulungagung Raih Golden Trophy Top BUMD Award 2023

BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Bakal Adopsi Aplikasi PSC RSUD dr Iskak Tulungagung

Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto melalui Humas Mohammad Rifai mengatakan, peluncuran metode baru ini dilakukan pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Ketika peluncuran dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha bersama rombongan.

BACA JUGA:Kemenkes Ajak 36 Rumah Sakit Berguru Manajemen ke RSUD dr Iskak Tulungagung

BACA JUGA:RSUD dr Iskak Tulungagung Peroleh Top Digital Awards 2022

PJ Bupati Tulungagung Heru Suseno, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Kasil Rochmat, serta sejumlah tamu undangan lainnya juga turut hadir pada kesempatan itu.

Kemenkes pun mengapresiasi langkah yang diambil oleh RSUD dr Iskak dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. Apalagi selama ini, kanker serviks merupakan penyakit kedua secara nasional yang tingkat kematian serta kesakitannya tinggi di Indonesia.

Sumber: