Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024 Digelar 222 Hari
Pelaksanaan gelar pasukan Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024 amankan pemilu.-Biro Malang Raya-
MALANG, MEMORANDUM - Polresta Malang Kota bersama Forkopimda Kota Malang dan sejumlah pihak terkait, melaksanakan apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024 di Stadion Gajayana, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Selasa, 17 Oktober 20223.
Selain Polresta Malang Kota, pihak lain mulai dari Brimob, Kodim 0833/Kota Malang, Denpom V/3 Malang, Satlinmas Pol PP Kota Malang, Dishub Kota Malang hingga Bakesbangpol Kota Malang.
BACA JUGA:Polresta Sidoarjo Gelar Apel Pasukan Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024
BACA JUGA:Kawal Pemilu, Polres Bojonegoro Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024
Operasi ini, akan dimulai sejak Kamis 19 Oktober 2023, hingga usai pelaksanaan Pemilu 2024. Diikuti, sekitar 5.000 personel gabungan untuk siap dan bersiaga.
"Ops Mantap Brata Semeru 2023-2024, Siap Kawal Pemilu 2024 Damai dan Aman. Dierahkan lebih dari 5000 personel gabungan. Dari Polresta 500 orang. Dari unsur TNI 130 orang. Sementara yang lain, perbantuan dari Brimob," terang Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto, usai menjadi Irup, di lapangan Gajayana.
BACA JUGA:Operasi Mantap Brata Semeru Digelar, Polres Situbondo Siap Kawal Pemilu 2024
BACA JUGA:222 Hari ke Depan, Polres Gresik Gelar Operasi Mantap Brata 2024
Pelaksanaan operasi selama 222 hari. Saat ini, tercatat 2.452 TPS di Kota Malang. Di setiap TPS, ditempatkan petugas dari Ops Mantap Brata, sakitar dua orang Linmas. Selai itu, penjagaan dari aparat lain dilakukan secara bergantian.
Untuk bisa mewujudkan kondisi yang kondusif, lanjut BuHer, pihaknya akan menggandeng seluruh partai politik (parpol). Nantinya, akan dilalukan audiensi dengan para calon legislatif (caleg), untuk bisa turut aktif mendamaikan situasi politik di Kota Malang.
"Kami berkomunikasi dengan Bakesbangpol Kota Malang. Setiap caleg dari parpol. Agar para caleg dari parpol, juga turut mengimplementasikan, dalam mendukung Pemilu Damai," lanjut Buher.
Disinggung titik rawan, ia menyebut ada sekitar lima titik rawan. Bukan hanya soal selisih paham, tetapi juga kondisi meningkatkan kerawanan tindak pidana. Seperti wilayah yang ditinggal masyarakat yang merantau. Namun, hal itu masih terus dikaji. Termasuk, dari pihak civitas akademis.
BACA JUGA:Kakor Sabhara Baharkam Cek Kesiapan Personel Operasi Mantap Brata di Mapolresta Sidoarjo
BACA JUGA:Amankan Pemilu-Pilkada, Polri Susun Operasi Mantap Brata 2023-2024
Sumber: