ABK KM Awu Tewas Penuh Luka di Tubuhnya

ABK KM Awu Tewas Penuh Luka di Tubuhnya

Surabaya, Memorandum.co.id - Nur Efendi (47), anak buah kapal (ABK) KM Awu ditemukan tewas di kamarnya. Di sekujur tubuh pria asal Tegallung, Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), itu ditemukan sejumlah luka di wajah, leher, dan punggung. Kerabatnya menduga korban sebelum ditemukan tewas, ada dugaan dianiaya. Atas kecurigaan ini, kemudian melapor ke Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Hingga kini, kasusnya masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi terhadap crew KM Awu. Selain itu, polisi juga menunggu hasil autopsi dari dokter RSUD dr Soetomo untuk mengetahui penyebab pasti kematiaan korban. "Ada dugaan korban sebelum meninggal dianiaya di dalam kapal dan kasusnya sudah saya laporkan ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak," ungkap Heru, adik korban kepada Memorandum, Selasa (7/1/2020). Kejadian ini diketahui Heru Jumat (3/1) lalu. Bermula ia mendapatkan kabar bahwa adiknya ditemukan tewas di dalam kamar dan disuruh menjemput jenazahnya di RSUD dr Soetomo. Heru kemudian berangkat ke Surabaya untuk mengambil jenazah korban. Sesampai di sana, ia memeriksa di sekujur tubuhnya terdapat luka, diantaranya luka menghitam seperti bekas penganiayaan. "Saat penyerahan jenazah crew KM Awu, tidak ada penjelasan apapun tentang kematiaan kakak kepada saya," jelas Heru. Merasa penasaran, Heru langsung menuju kapal KM Awu yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak untuk mencari tahu penyebab kematian Nur. Namun, penjelasan dari crew bagian kesehatan mengatakan katanya korban terjatuh dari tempat tidur. "Ini kan aneh, padahal tinggi tempat tidur dan lantai tidak tinggi. Masak orang terjatuh dari tempat tidur terus terluka memar di leher, wajah, punggung, lidahya menjulur keluar seperti ada dijerat. Saya menduga dianiaya," jelas dia. Untuk mengetahui penyebab pastinya, Heru dengan didampingi kuasa hukumnya Kusnandar langsung meminta autopsi terhadap jenazah korban. "Saat ini saya belum tahu hasil autopsi," kata Heru. Maka dari itu, Heru dan kuasa hukumnya berencana meminta perkembangan kasus yang dialami korban ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Terpisah, Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Dimas Ferry Anuraga saat dikonfirmasi Memorandum membenarkan telah menerima laporan adanya ABK KM Awu yang tewas di kamarnya. Namun, pihaknya belum bisa menjelaskan penyebab kematian Nur Efendi apakah korban meninggal karena sakit atau dianiaya. "Kami tidak bisa bisa berbicara banyak karena masih menunggu hasil auptopsi dari dokter," jelas Dimas, Selasa (7/1). Selain itu, pihaknya saat ini juga memeriksa seorang saksi dari crew KM Awu untuk mengetahui penyebab kematiannya dan kronologis pastinya. (rio/gus)

Sumber: