Tokoh Seniman Jatim: Pj Gubernur Wajib Pahami Karakter Jawa Timur

Tokoh Seniman Jatim: Pj Gubernur Wajib Pahami Karakter Jawa Timur

Tokoh Jatim Surabaya M Taufik Hidayat--

SURABAYA, MEMORANDUM - Dalam momentum memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakilnya, Emil Elestianto Dardak, kesempatan berpamitan ke warga menjelang masa jabatannya habis.

Direncanakan pengganti mereka adalah penjabat gubernur. Yang menjadi teka-teki siapa sosok sebagai pj gubernur nanti? mengingat di Jatim dalam pemilu 2024 dinilai sangat krusial. 

Salah satu seniman asal Jatim M Taufik Hidayat atau yang akrab disapa Cak Taufik Monyong berbuka suara soal kriteria Pj Gubernur Jatim. Menurutnya, siapapun Pj-nya yang terpenting dia mengetahui karakter Jawa Timur.

"Saya tahu bagaimana untuk Pj Gubernur Jawa Timur yang relevan dan menarik untuk Jawa Timur dijadikan pejabat pengganti gubernur dan wakil gubernur. Ya (calon Pj gubernur) seharusnya mengerti tentang karakter Jawa Timur, yaitu mampu memahami bahwa Jawa Timur tidak hanya sekadar kelompok masyarakat yang agamis, tapi kelompok masyarakat yang berbudaya," kata Taufik Monyong, Minggu, 15 Oktober 2023.

Sebab di Jawa Timur terdapat beragam adat istiadat, budaya, suku, agama, dan kepercayaan. Maka kiranya perlu semua aspek tersebut dirangkul demi terciptanya Jatim yang lebih maju dan bersaing di kancah nasonal.

"Selama ini prioritasnya kan selalu kepada yang agamanya dan religius, tapi kelompok berbudaya tidak pernah, sangat kecil sekali disentuh. Sedangkan mulai dari Samin pusing panuragan Tengger Mataraman itu hampir semuanya, termasuk Sumenep Keraton adalah masyarakat yang berbudaya dan religius," paparnya.

Tentu harapannya adalah sosok Pj Gubernur Jatim yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga Jatim hingga pemilu dan pilkada tuntas.

"Ke depannya bahwa dalam waktu 1 tahun ini menuju pemilihan gubernur seharusnya masih bisa menjaga kondusif situasi politik ekonomi dan kebudayaan di Jawa Timur serta keamanan," ujarnya.

Sehingga ke depannya bahwa Jawa Timur dalam proses pemilihan kepala daerah, dalam proses pembangunan demokrasi ekonomi dan kebudayaan terus berkelanjutan pandangan kebudayaan begitu bijaksana mampu untuk melihat masa depan bangsa untuk menuju kepada yang lebih baik.

"Karena kita tahu bahwa tidak ada yang berubah, ekonomi pasti berubah, politik pasti berubah lah, itu keamanan pasti berubah, tapi kebudayaan itu dinamis dan harus terjaga suasana dinamis itu sendiri," pungkasnya. (*)

 

Sumber: