Proyek Paving Jalan Rangkah Mangkrak
Surabaya, Memorandum.co.id - Pembangunan paving di Jalan Rangkah VI, RW II, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, dikeluhkan. Sebab, proyek paving tersebut tidak tuntas sehingga sempat mengganggu aktivitas warga. Yusri Raja Agam, warga Rangkah mengungkapkan, jalan yang seharusnya dipaving sekitar 900 meter. Namun hingga batas waktu yang ditetapkan pada akhir November, jalan yang dipaving baru sekitar 600 meter. Sisanya belum. Ia menambahkan, sebenarnya jalan tersebut awalnya berupa aspal yang kemudian dipaving. Setelah itu dilakukan paving bersamaan dengan proyek saluran di sana. “Melihat kondisi ini saya melaporkan ke Pemkot Surabaya agar persoalan paving ini dituntas,” tegas Yusri Raja Agam yang berprofesi sebagai wartawan ini, Senin (6/1/2020). Protes ini mendapatkan tanggapan dari Pemkot Surabaya dengan menerjunkan belasan satgas untuk mengerjakan paving yang belum tuntas tersebut. “Paving itu dikerjakan hingga malam. Pada hari ke empat, jalan sudah terpaving,” ungkap Yusri. Meski paving sudah beres, persoalan lain muncul yaitu posisi jalan sekarang ini lebih tinggi dari lantai rumah warga. Dikhawatirkan jika hujan deras, air mengalir ke rumah warga. “Sekarang ini warga meninggikan lantai rumahnya agar tidak kebanjiran,” tegas dia. Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Robben Rico mengakui adanya pavingisasi yang tidak tuntas di Jalan Rangkah VI. Pihaknya sudah menindak tegas kontraktornya dengan memasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist). “Yang melanjutkan pembangunan paving di sana adalah satgas. Selain itu juga saluran juga perbaiki,” kata dia. Terkait alasan kontraktor yang tak menuntaskan proyek tersebut, Robben mengatakan bisa jadi kekurangan tukang atau tidak berpengalaman. “Proyek itu kan dilelang oleh pihak ULP,” kata Rico yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kota Surabaya. Disinggung soal kasus yang sama terjadi di Jalan Jambu yang diprotes warga Tambaksari karena pengerjaannya kurang bagus, ia mengatakan pihaknya sudah minta satgas untuk memperbaiki. “Jaminan pelaksanaan kontraktor kami cairkan dan kami sita,” tegas dia. (udi/rif/gus)
Sumber: