Kebun Raya Mangrove Surabaya Catat 2 Ribu Pengunjung dalam Sepekan

Kebun Raya Mangrove Surabaya Catat 2 Ribu Pengunjung dalam Sepekan

Kebun Raya Mangrove Surabaya.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mencatat adanya kenaikan kunjungan wisatawan yang signifikan di kawasan Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya, Rabu, 4 Oktober 2023.

KRM yang diresmikan pada 26 Juli 2023 ini dalam sepekan dikunjungi hingga 2000 pengunjung. Naik drastis dari sebelumnya yang hanya sekitar 700an.

“Sebelum diresmikan, kunjungan per pekannya 700 orang, sekarang per pekannya dua ribuan orang,” kata Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya Rahmad Kodariawan.

Rahmad menyebut, angka kunjungan mingguan yang kini mencapai dua ribu orang itu tak terlepas dari peran masyarakat yang acap kali mengabadikan momen kunjungannya ke KRM Gunung Anyar maupun Medokan Sawah melalui sosial media.

BACA JUGA:Wisata Kebun Raya Mangrove Surabaya: Warga Setempat Jadi Garda Terdepan dalam Pengelolaan dan Pelestarian

Ia juga tak menampik, peresmian KRM oleh Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri turut memberikan dampak signifikan pada minat masyarakat untuk lokasi tersebut.

"Banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar Surabaya untuk datang ke sini,” ujarnya.

Rata-rata wisatawan yang berkunjung merupakan kategori keluarga. Namun dalam waktu tertentu petugas juga menerima kedatangan rombongan sekolah hingga ibu-ibu PKK.

Rahmad menyatakan, para wisatawan yang datang selain untuk berlibur, juga ingin mengobati rasa penasarannya terhadap berbagai jenis bakau yang ada di KRM Gunung Anyar maupun Medokan Sawah.

BACA JUGA:Pengunjung Keluhkan Lokasi Parkir Jauh di Kebun Raya Mangrove, Stand Kuliner Sepi

Dua lokasi tersebut berdekatan dan hanya dipisahkan oleh jembatan penghubung yang terbuat dari beton.

“Kaitannya mereka datang ingin melihat apakah Kebun Raya Mangrove ini sama dengan yang lain, ternyata ada perbedaan karena tanaman mangrove,” ujarnya.

Ia juga berharap keberadaan kebun raya bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal manfaat bakau.

“Selain untuk lingkungan, mangrove ini juga bisa diolah menjadi bahan sirup, tepung, sambal, sampai pewarna batik,” kata dia.

Sebagaimana yang diketahui, total luasan lahan di Kebun Raya Mangrove yang mencakup dua wilayah kecamatan. Yakni, Gunung Anyar dan Medokan Sawah yang mencapai 27 hektare.(bin)

Sumber: