IPW: Ungkap Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Transparan

IPW: Ungkap Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Transparan

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso saat berkunjung ke redaksi Memorandum--

JAKARTA, MEMORANDUM - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Div Propam Polri) untuk mengusut kasus kematian ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Brigadir Setyo Herlambang secara transparan.

Pengusutan kasus kematian ajudan Kapolda Kaltara itu harus transparan guna menghindari spekulasi publik.

"Pemeriksaan Propam Polri perlu segera dilakukan untuk memberikan kejelasan sebab dan latar belakang kematian Briptu Herlambang yang berasal dari kesatuan brimob tersebut," kata Sugeng dalam keterangannya dilansir Disway.id pada Sabtu 23 September 2023.

Di sisi lain, kata Sugeng, kematian anggota Polri karena latar belakang bunuh diri sudah sering terjadi.

Oleh karena itu, ia menilai Polri perlu segera membentuk tim khusus untuk meneiliti sebab dan alasan anggota Polri melakukan tindakan bunuh diri agar fenomena bunuh diri pada anggota polisi tidak terjadi di kemudian hari.

BACA JUGA:Mengenaskan! Diduga Tertembak, Ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang Tewas di Rumah Dinas


"IPW meminta institusi Polri untuk mengkaji dan melakukan penelitian terkait problem-problem psikologis dan yang paling penting adalah keteledanan setiap pimpinan untuk membina bawahan sangat diperlukan," tutupnya.


Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat mengatakan, Brigpol Setyo Herlambang merupakan anggota Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara yang kini diperbantukan menjadi ajudan Kapolda Kaltara, Irjen Daniel Aditya Jaya.

Kombes Pol Budi Rachmat menegaskan bahwa Brigpol SH bukan meninggal karena bunuh diri melainkan karena lalai.  

BACA JUGA:Tiga Hari Sebelum Tewas, Ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang Telepon Ibu

"Bukan bunuh diri, dugaan sementara korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," kata Budi kepada wartawan, Sabtu, 23 September 2023.

Dari hasil olah TKP itu ditemukan barang bukti senjata api dengan nomor HS178837, jenis HS-9 yang teregristasi atas nama Brigadir Setya Herlambang tergeletak di samping tubuh korban.

"Diduga sementara hasil olah TKP itu kan yang bersangkutan kan itu di situ seorang diri, kemudian dia ada senjata tergeletak di situ," ungkapnya. (*)

Sumber: