Butuh Satu Minggu Rehabilitasi Longsoran Sendang

Butuh Satu Minggu Rehabilitasi Longsoran Sendang

Tulungagung, Memorandum.co.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sendang mengakibatkan tanah longsor di Desa Tugu, Kedoyo, dan Geger. Longsor paling parah terjadi di Dukuh Mbaran, Dusun Sukorejo, Desa Geger. Akibatnya, akses jalan tutup total terkena tertimbun material longsoran. Informasi dihimpun, material longsoran berasal dari tebing setinggi 30 meter dan menutup 50 meter jalan aspal di bawahnya. Ada tanah, potongan pohon serta akar yang ketebalannya mencapai 2 meter. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun dilaporkan 3 rumah warga mengalami kerusakan dan 3 akses jalan tembus di masing-masing desa sampai saat ini masih lumpuh. Sehingga aktifitas perekonomian masyarakat pun terganggu.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Bupati Tulungagung Maryoto Birowo juga sudah mengunjungi titik-titik lokasi longsor. Di lokasi Maryoto mengatakan, untuk membersihkan material longsoran dari jalan aspal tidak cukup dengan kerja bakti saja. Namun juga diperlukan alat berat guna mempercepat prosesnya. Pihaknya memprediksikan perlu waktu lebih dari seminggu bagi alat berat untuk menyingkirkan material longsoran itu. “Kalau kerja bakti saja seperti ini, saya rasa tidak akan selesai, perlu bantuan alat berat untuk mempercepat prosesnya,” ucap Bupati Maryoto, kemarin. Bupati menejelaskan, dalam proses pengerjaanya, pihaknya akan fokus membersihkan dan menyingkirkan material longsoran di Desa Geger karena kondisinya sangat parah. Baru kemudian dilanjutkan ke Desa Kedoyo dan Tugu. “Kita selesaikan yang di Geger dulu yang paling parah, kemudian disusul di Tugu dan Kedoyo,” lanjutnya. Maryoto mengakui, wilayah Sendang dan Pagerwojo merupakan wilayah rawan bencana tanah longsor. Oleh sebab itu pihaknya meminta warga di sekitar lokasi kemiringan tanah untuk menanam kayu berakar kuat, sehingga meminimalkan potensi terjadinya longsor. “Bagi warga yang ada di wilayah rawan, kita sarankan menanamn pohon kayu yang kuat seperti mahoni, lamtoro, dan sejenisnya,” pungkas bupati. (fir/mad/rif)

Sumber: