Menpora Ungkapkan Keresahannya Saat Silaturahmi dengan KAHMI dan HMI

Surabaya, Memorandum.co.id - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali resah dengan nasib pemuda ke depan, karena ketatnya persaingan global untuk masuk dunia kerja. Hal ini disampaikan Menpora di hadapan ratusan aktivis dalam kegiatan Silaturrahim Kahmi dan HMI dengan Kemenpora di Grha Kahmi Jatim, jalan Gayungsari Timur Surabaya, Sabtu (28/12/2019). Meningkatkan daya saing pemuda memasuki pasar global, Zainudin Amali menegaskan, pihaknya menyampaikan berbagai program untuk meningkatkan Interpreneurship dan kempuan lain pemuda. "Pembangunan sumberdaya manusia menjadi prioritas oleh Kemenpora. Untuk itu di tahun 2020 Kemenpora mengawal program untuk kepentingan masyarakat," terang Zainudin Amali. Untuk itu, Kemempora mendorong pemuda untuk lebih kratif, inovatif berdaya saing menghadapi ketatnya persaingan global. "Kita tidak fokus, pemuda selesai dari pendidikan, masih dibingungkan mencari pekerjaan. Untuk itu Menpora mendorong pemuda untuk mampu memiliki kewirausahaan," ujarnya. Secara khusus, Menpora juga meminta kepada pemuda lebih siap menghadapi bonus demografi dan persaingan yang begitu ketat di era teknologi sekarang ini. Selain itu, lanjut Zainudin program Kemenpora pada penguatan ideologi dan karakter budaya bangsa. Sebab berbagai hal yang negatif yang muncul akhir-akhir ini saah satu penyebabnya adalah karena kita tidak kuat dari dalamnya, sehingga yang muncul adalah penindakan-penindakan terhadap hal-hal yang negatif seperti munculnya intoleran, radikalisme, dan berbagi hal lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, Zaiuddin Amali mulai mereview sejumlah program di Kemenpora untuk difokuskan pada program yang jelas output dan outcome serta kemanfaatannya bagi masyarakat. Fokus program di Kemenpora adalah mendorong kaum muda kita menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing, dan lebih didorong menghasilkan pemuda yang bisa punya jiwa entrepreneurship. (day)

Sumber: