Harga Beras Terus Meroket, Emak-Emak dan Pedagang Pasar di Surabaya Kesal
Lapak pedagang sembako di Pasar Gersikan.--
Surabaya, Memorandum - Harga beras terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Para konsumen dan pedagang dibuat kesal lantaran kenaikan harga terjadi setiap hari.
Kondisi itu seperti yang terpantau di Pasar Gersikan, Senin (11/9/2023). Para konsumen, khususnya kaum ibu-ibu, mengaku resah dengan harga beras yang naik setiap hari. Alhasil para emak-emak harus mengatur ulang pengeluaran.
“Saya kaget, kemarin saya beli beras 5 kilogram harganya Rp 56 ribu, terus sekarang harganya Rp 67 ribu. Sebagai ibu rumah tangga tentu saya resah dengan harga sekian, karena harus mengatur ulang budget pengeluaran,” ujar Lilis, warga Gersikan, Tambaksari, Surabaya, saat ditemui di lokasi.
Tidak hanya konsumen saja, pedagang beras pun sama resahnya dengan fenomena ini.
Mariam, misalnya, pemilik kios sembako di Pasar Gersikan ini mengatakan bahwa kenaikan beras terjadi karena para petani yang gagal panen.
Pemicunya yakni, musim kemarau yang berkepanjangan. Hal itu tersebut akhirnya berimbas pada kelangkaan gabah dan membuatnya semakin mahal.
“Karena musim kemarau yang panjang membuat petani mudah gagal panen. Gabah yang dihasilkan jadi sedikit dan harganya menjadi mahal,” jelas Mariam.
Mariam berharap agar pemerintah segera mangambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Dengan begitu perekonomian kembali stabil.
“Semoga pemerintah turun tangan untuk membantu mengatasi masalah ini, supaya perekonomian terutama harga beras kembali stabil,” harap Mariam. (mg2/bin/fer)
Sumber: