Rebut Grand Slam Ke-24, Djokovic Petenis Terhebat

Rebut Grand Slam Ke-24, Djokovic Petenis Terhebat

Novak Djokovic mencium trofi AS Terbuka. Ini menjadi title Grand Slam ke-24 Djokovic sepanjang karir.--

Surabaya, Memorandum- Novak Djokovic mengangkat tangannya ke udara sebelum berlutut dan berjongkok di tanah. Sekitar 24.000 orang berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah. Meskipun wajahnya tidak terlihat, seluruh tubuhnya bergetar saat dia menangis.

 

Minggu waktu Amerika, Djokovic mengalahkan Daniil Medvedev 6-3, 7-6 (5), 6-3 di final AS Terbuka. Hasil ini semakin mengukuhkan namanya di antara, atau mungkin di atas, olahragawan terhebat.

 

Kemenangan tersebut menandai gelar tunggal mayornya yang ke-24, yang terbanyak dibandingkan pemain mana pun di era Terbuka, dan menyamai rekor lama Margaret Court untuk gelar terbanyak dalam sejarah tenis.

 

“Untuk membuat sejarah dalam olahraga ini adalah sesuatu yang benar-benar luar biasa dan istimewa, tentu saja, dalam setiap cara yang mungkin, dalam setiap arti kata yang mungkin,” kata Djokovic, sambil mengenakan jaket khusus “24”, di lapangan setelah kemenangan seperti dilansir ESPN.

 

“Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan berada di sini berdiri bersama Anda berbicara tentang 24 Slam. Saya tidak pernah berpikir bahwa itu akan menjadi kenyataan. Namun dalam beberapa tahun terakhir saya merasa memiliki peluang, saya memiliki kesempatan untuk sejarah dan, mengapa tidak mengambilnya,” bebernya.

 

Sebuah prestasi yang banyak diperbincangkan. Serena Williams terkenal mengejar gelar tersebut selama beberapa tahun sebelum akhirnya pensiun dengan 23 gelar utama, sementara Rafael Nadal mencapai 22 gelar tahun lalu tetapi terhambat oleh cedera.

“Dua puluh empat tentu saja sangat berarti, karena 23 sangat berarti,” kata Djokovic dalam wawancara dengan ESPN sebelum pertandingan dimulai.

 

"Jadi tambahan apa pun akan menjadi bonus besar. Saya sangat senang dengan angka 23, harus saya katakan. Saya telah belajar dalam hidup saya untuk bahagia dengan apa yang saya miliki dan bersyukur atas hal itu, tapi tentu saja, aku selalu menginginkan satu lagi,” ungkapnya.

 

Bagi Djokovic yang berusia 36 tahun, mencapai usia 24 tahun mungkin hanya sekedar formalitas-sebagian besar berpendapat bahwa ia telah melampaui apa yang dicapai court dalam kariernya karena era yang tidak bisa dibandingkan. Rekor ini hanyalah tonggak sejarah terbaru dalam upaya Djokovic untuk mengamankan statusnya sebagai yang terhebat sepanjang masa. (ono)

 

 

Sumber: