Khofifah Buka Temu Lapang dan Pencanangan Penerapan Manajemen Tanaman Sehat
Program MTS merupakan upaya peningkatan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan penerapan strategi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), melalui pengelolaan agroekosistem atau ekosistem pertanian dalam suatu kawasan.--
“Jika ingin produktivitas tanaman tinggi, maka kita harus menambah banyak pemupukan karena unsur hara tanah makin berkurang. Sedangkan pupuk bersubsidi saat ini makin berkurang. Oleh karena itu pupuk organik makin dibutuhkan, selain bisa mengembalikan ekosistem lahan, tanaman yang dihasilkan juga sehat ,” katanya.
"Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki bisa menjelaskan terminologi dan diksi yang sangat saintifik. Bagaimana mereka memilih benih, bagaimana supaya tanaman sehat dengan penanaman bunga hias yang berfungsi sebagai refugia. Sehingga OPT beralih ke bunga hias. Saya rasa ini juga berfungsi mempercantik format tanaman sehat,” jelasnya.
Untuk diketahui, tanaman-tanaman hias yang berfungsi sebagai refugia ini adalah bunga krisan, bunga kertas, bunga pacar air, marigold, dan celocia yang merupakan sejenis bunga cengger ayam.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan, ilmu penerapan MTS yang telah berjalan selama satu musim tanam ini telah diserap dengan baik oleh petani. Sehingga diharapkan, diseminasi di berbagai daerah di Mojokerto dan daerah lain di Jatim bisa lebih masif.
"Ini penting agar produktivitas pertanian dan perekonomian masyarakat juga lebih meningkat," terangnya.
Ditambahkan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, keberadaan serangan OPT lebih terkendali atau menekan serangan OPT hingga 80%. Yakni serangan tikus terkendali 94 persen, serangan hama penggerek batang padi terkendali 36 persen, serangan wereng batang coklat terkendali 88 persen, serangan hawar daun bakteri terkendali 84 persen serangan penyakit blas terkendali 100 persen.
Tidak hanya itu, penerapan MTS telah meningkatkan kepadatan populasi musuh alami mencapai 15 kali dibanding manajemen kawasan secara konvensional. Sinergitas penerapan budidaya tanaman sehat di lokasi MTS menunjukkan adanya potensi penyelamatan kehilangan hasil panen akibat serangan OPT mencapai 12 persen atau secara umum produksi dapat ditingkatkan mencapai 12 persen.
“Pada penerapannya memang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Tapi, jika sudah diterapkan dengan baik maka secara alami cacing dan belut mulai banyak kemudian juga kijing (sejenis kepiting) juga hidup. Inilah tanda-tanda tanah subur dan makhluk hidup bisa tumbuh di sana,” urainya.
Sumber: