Rotor Ekor Rusak, Penyebab Jatuhnya Heli yang Menewaskan Pemilik Leicester City

Rotor Ekor Rusak, Penyebab Jatuhnya Heli yang Menewaskan Pemilik Leicester City

Ilustrasi: Helikopter--

Surabaya, Memorandum-Rotor ekor rusak menjadi penyebab kecelakaan helikopter yang menewaskan pemilik klub sepak bola Leicester City dan empat orang lainnya pada 2018. Sebuah penyelidikan kecelakaan terungkap pada Rabu waktu setempat.

Helikopter Leonardo AW169 lepas landas dari tengah lapangan setelah pertandingan Liga Premier di Stadion King Power Leicester dan mencapai ketinggian sekitar 430 kaki (130 meter) di atas tanah. Kemudian benda itu berputar dan jatuh ke tangga beton di luar stadion.

Vichai Srivaddhanaprabha, pemilik Leicester saat itu, bersama karyawan klub Nusara Suknamai dan Kaveporn Punpare, pilot Eric Swaffer dan rekan Swaffer, Izabela Roza Lechowicz, semuanya tewas dalam kecelakaan tersebut.

Dilansir dari espn, Penyelidikan yang dilakukan oleh Cabang Investigasi Kecelakaan Udara pemerintah Inggris menemukan bahwa sistem kendali helikopter gagal karena bantalan pada rotor ekor putus karena bolanya tergelincir dan bukannya menggelinding akibat peningkatan tekanan.

Pedal pilot menjadi terputus dari rotor ekor, demikian temuan para penyelidik, dan hal ini mengakibatkan pesawat berbelok tajam ke kanan yang tidak mungkin untuk dikendalikan. Penyelidikan menggambarkan hal ini sebagai ‘kegagalan besar’ yang menyebabkan helikopter berputar cepat, sekitar lima kali.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata Swaffer. Ketika ditanya apakah ini adalah ‘kecelakaan yang menunggu untuk terjadi’, Adrian Cope-inspektur senior bidang teknik AAIB-mengatakan, "Ini adalah proses yang terus menerus terjadi. Kerusakan pada bearing tersebut terjadi dalam jangka waktu tertentu."

Pemeriksaan bearing hanya dilakukan setelah digunakan selama 400 jam, namun helikopter baru terbang selama 331 jam saat kecelakaan terjadi. Laporan setebal 209 halaman itu mengesampingkan keterlibatan drone dan kesalahan pilot.

Empat dari lima penumpang selamat dari dampak awal di darat, namun tidak ada yang selamat karena helikopter terbakar dalam satu menit setelah terjadi kebocoran bahan bakar.

Pihak berwenang dari Kanada, Perancis, Italia dan Amerika Serikat juga terlibat dalam penyelidikan karena di mana berbagai komponen penting pada helikopter tersebut diproduksi.

AAIB membuat delapan rekomendasi keselamatan kepada Badan Keamanan Penerbangan Eropa untuk ‘mengatasi kelemahan atau kelalaian’ dalam peraturan sertifikasi helikopter. Ini berhubungan dengan desain, validasi dan pemantauan komponen penting keselamatan.

Kecelakaan itu terjadi pada 27 Oktober 2018 silam, sekitar satu jam setelah pertandingan antara Leicester dan West Ham. (red/ono)

 

 

 

Sumber: