Menyebar Porno

Menyebar Porno

AWALNYA foto telanjang itu jadi pernyataan cinta dan perhatian: keduanya memang lagi pacaran. Jarak jauh. Rasa cinta dan perhatian itu membuatnyi berfoto telanjang. Lalu mengirimkannya ke sang cowok. Sebanyak 14 foto. Hampir 10 tahun kemudian foto itu beredar di medsos. Si cewek sudah menikah. Dengan cowok lain. Nama si cewek: Kaitlyn Cannon. Kini 29 tahun. Dia stres berat. Sampai harus rutin berobat ke dokter jiwa. Kaitlyn berhasil menghubungi bekas pacarnyi: mengapa foto itu bisa beredar luas di medsos. Bahkan sampai masuk ke situs porno. "HP saya pernah hilang," jawab sang mantan. Mereka pacaran selama 4 tahun. Yakni ketika masih sama-sama mahasiswa di Pennsylvania State University. Lalu putus. Kaitlyn tidak percaya begitu saja atas keterangan mantan. Dia pun menelusuri seluruh situs yang mem-posting fotonyi. Dia lacak: asal usulnya dari mana. Hasilnya: dia kaget. Foto-foto itu berasal dari situs mantan gurunyi sendiri. Yakni guru matematika saat Kaitlyn masih di SMA Wall High Scholl di New Jersey. Tidak jauh dari pantai lautan Atlantik. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana gurunyi melihat tubuh bugilnyi. Kaitlyn lapor polisi. Tapi tidak segera ada tindak lanjut. Polisi masih sulit mencari perkara pidananya. Akhirnya Kaitlyn menggugat ke pengadilan perdata. Di Ocean County Superior Court. Di dekat muara sungai Tom di New Jersey. Sungai ini bermuara di teluk besar pantai timur. Murid menggugat guru. Sang murid menang. Ketika gugatan disidangkan, Christopher Doyle mengundurkan diri dari pekerjaan guru. Ia menghadapi gugatan itu: kalah. Ia harus membayar ganti rugi USD 10.000 kepada Kaitlyn. Sang guru beralasan: foto-foto itu sudah beredar luas di medsos. Ia pikir sudah menjadi milik publik. Kaitlyn bisa membuktikan bahwa dia mengalami depresi dan kehilangan banyak kontak sosial. Dia menerima begitu banyak telepon dari teman-temannyi. Dia sangat malu. Bahkan rumah orang tuanyi juga kebanjiran telepon. Padahal ortu tidak tahu apa-apa. "Saya sulit menjelaskan pada ortu. Mereka kan datang dari zaman yang berbeda," katanyi. Maksudnyi, di zaman ortu, tidak bisa seorang pacar berfoto telanjang dan dalam hitungan detik mengirimkannya ke pacar di tempat nan jauh. Setelah berhasil mengatasi kejiwaannyi, Kaitlyn justru mengambil kuliah lanjutan di bidang konsultasi kejiwaan. Dia pun kini bekerja sebagai konsultan jiwa, dengan bekal pengalaman pribadinyi. Tentu ganti rugi USD 10.000 tidaklah besar. Tapi Kaitlyn lega. Setidaknya dia bisa membuat klarifikasi bahwa foto telanjangnyi bukan bagian dari pornografi. Kasus mirip itu banyak sekali terjadi di Amerika. Yang paling seru terjadi pekan lalu. Di Texas. Pengedar fotonya dihukum membayar ganti rugi sampai USD 1,2 miliar. Hitung sendiri: lebih Rp 15 triliun. Itu karena kejadiannya di Texas. Yakni negara bagian yang punya UU paling keras soal beginian. Dan lagi kasusnya memang jauh lebih serius dari yang dialami Kaitlyn. Yang di Texas ini bukan lagi pacaran. Mereka sudah berumah tangga. Si istri, Jane Doe, sering merekam saat mereka masih lagi hot-hotnya. Rekaman itu tentu dikirim ke HP sang suami. Jane berumah tangga dengan Jamal Jackson Marques selama empat tahun. Mereka bercerai tahun 2021. Setelah bercerai, video-video mereka yang panasnya 150 derajat itu beredar di medsos. Yang bikin Jane marah: video itu juga banyak dilihat orang di situs porno terkenal –seperti yang Anda sudah tahu. "Tiap saat muncul adegan itu. Wajah saya. Bangun tidur saya cek ada lagi. Terus begitu," kata Jane di media Amerika. Dia mengakui dulunya memang sering saling kirim adegan panas mereka berdua. Tapi jelas sekali: ada klarifikasi bahwa semua video itu hanya untuk kepentingan pribadi. Dengan demikian si Jamal punya kesengajaan melanggar itu. Bahkan Jamal sengaja membangun situs sendiri: dropbox folder. Lalu mengirimkannya ke banyak alamat. Termasuk ke tetangga-tetangga Jane, ke tempat kerja Jane, dan ke lingkungan Jane. Si istri menggugat mantan. Berhasil. Menang. Dapat ganti rugi yang begitu fantastis. Putusan ini jadi pembicaraan di antara laki-laki di sana: jangan main-main dengan hukum Texas. Lebih-lebih jangan main-main dengan wanita Texas! (*)   Komentar Pilihan Dahlan Iskan* Edisi 22 Agustus 2023: Tempus Est   Agus Suryono "Di Gresik, ada jalan yang selalu macet. Yaitu di daerah Duduk Sampeyan.." "Saya tidak bicara nama jalan. Ini saya bicara tentang pengkhianat politik..". "Ya pastilah, itu juga duduk sampeyan..". "Lha terus sapa, kalau duduk sampeyan..". "Apakah aku..". ###Duduk. (Duduk sampeyan kok..). (Ojok ngeyel..)   Mirza Mirwan Maksud Biiznillah sepertinya "Epistles", tapi Pak DI menulisnya "Epistitles". Karena dalam bahasa aslinya "Epistulae". Artinya surat-surat. Dan memang itu surat Horatius kepada Kaisar Agustus. Entahlah, Biiznillah membacanya versi bahasa Latin atau terjemahan. Dari penyebutan Epistles, kayaknya versi terjemahan. Berikut saya kutipkan bagian akhir dari Epistulae yang memuat kalimat "tempus abire tibi est" itu dalam versi bahasa aslinya: "Lusisti satis, edisti satis atque bibisti, TEMPUS ABIRE TIBI EST, ne potum largius aequo rideat et pulset lasciua decertus aetas." Terjemahan bebasnya kurang lebih: Anda sudah cukup bersinar, Anda sudah cukup minum sampai mabuk, SEKARANG WAKTUNYA ANDA PERGI, jangan sampai minuman itu tertawa lebih keras, dan usia harus berdetak dengan ratapan. Epistulae II memang berisi puja sanjung di awal, disusul beberapa pertanyaan untuk direnungkan kaisar, dan diakhiri dengan nasehat.   Komentator Spesialis Mungkin orang tuanya si Biiznillah ini dulunya pernah merantau ke Arab. Dia dengar orang ngaji. "Wah ini kok bagus ! " Anaknya lahir kontan dia namai saja Biiznillah.   Parganago Lumbanahor Perumpamaan itu datangnya dari alkitab, tertulis di Kitab Daniel 5;25-dst Mene,mene tekel urfasin yg intinya Singgasana Babilonia telah berkahir dan akan muncul kerajaan baru.   Agus Suryono TENTANG PENGKHIANAT DALAM POLITIK.. "Bang, tahu gak, siapa pengkhianat terbesar dalam politik Indonesia, saat ini..?". "Menurut saya sih tidak ada. Karena dalam politik kan yang penting adalah kepentingan. Kalau itu bukan pengkhianatan. Memang itu jalur hidupnya..". "Lha yang masuk pengkhianat politik siapa..?" "Dalam politik, yang jadi pengkhianat itu hanya orang kecil. Yaitu yang saat serangan fajar, uang diterima, tapi yang dicoblos tetap hanya idolanya.." "Jadi tidak ada orang besar, setingkat Ketum yang jadi pengkhianat..?" "Tidak ada..!!". ###Karena itu kalau baca CHDI "politik" hati-hati. Biar pikiran tak tersesat. Pikiran gak usah melesat..   Juve Zhang L' histoire se repete begitu bahasa perancis nya yang artinya sejarah berulang lagi. Lagu tempus diciptakan 2015 buat "orang besar" zaman itu dan karena sejarah itu berulang maka sekarang masih relevan .akan ada lagi seperti itu "orang besar badan kecil" . yg dulu orang besar badan gede. Wkwkwkkwwk. Ungkapan perancis itu terkenal dan sering di ucapkan sejarah berulang . Merujuk ke kehidupan saya sendiri ungkapan itu sangat tepat awal lulus kuliah dompet jelas tipe setipis tempe goreng harga 2000. Kerja dompet mulai gemukan setara tempe 3000 masuk lagi jatuh sakit panjang dompet kembali setipis tempe 2000 an. Kembali sehat lagi badan otomatis dompet mulai gemukan lagi. Yg bahaya yg ikut bersedih teman teman yg awalnya lulus kuliah dompet tipis kerja dompet tebal setelah kerja kembali dompet tipis .ini benar benar kena ungkapan l'histoire se repete. Jelas jelas wa nya adakah sedikit "logistik" yg bisa di paketkan segera. Wkwkwkqkqk. Hati hati jagalah diri kita dari ungkapan perancis ini l'histoire se repete. Jangan sampai awal kehidupan dan menjelang penghujung hidup sama sama dompet tipis tipe tempe goreng harga 2000. Jia You!!!   Amat K. Mumpung orderan ngojek lagi syepi. Menulis komen dulu. Hari ini ihwal tafsir menafsir karya sastra. Kata Horatius dalam Ars Poetica "Tujuan penyair menulis sajak adalah memberi nikmat dan berguna (dulce et utile)". Jadi nikmati saja lagunya sebagai sebuah karya. Anak Pak Iskan membahas singkat asal muasal "Tempus Abire Tibi Est" berdasar percakapan dengan RG dan Pak Dosen Biiznillah. Berlanjut kemudian menuliskan tafsiran lagu Prananda. Kata guru saya dulu sewaktu masih duduk di bangku SD, hanya penulis dan Tuhan yang tahu sebenar-benarnya makna karangan si penulis. Tanyakanlah langsung maknanya pada Prananda, selesai. Tapi sastra tidak begitu bro, ia indah dengan berbagai penafsiran. Sebuah karya menjadi lebih hidup dengan semakin banyak tafsiran. Ada banyak pendekatan dalam pemaknaan (pengkajian) sastra: ekspresif, pragmatik, objektif, semiotik, mimetik, dsb, tapi saya tidak akan menuliskan penjelasan semuanya. Malas mikir. Ckckckckck Pendekatan ekspresif memfokuskan pada diri penulis atau pengarang karya sastra. Dalam konteks pendekatan ekspresif, penafsir mengaitkan karya dengan latar belakang pengarang: latar belakang sosial budaya pengarang, latar belakang pendidikan pengarang dll. Lalu jua mengaitkan psikologis pengarang dengan hasil penafsiran karya. Dalam pendekatan pragmatik, lebih dititikberatkan posisi pembaca sebagai orang yang menerima, memahami, dan menghayati sebuah karya. Singkatnya, memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra.   Mirza Mirwan Saya tertawa dalam hati. Kanjeng Mami minta agar KPK "dibubarin aja, gak efektif." Lucu, memang. KPK dibentuk pada jaman Kanjeng Mami, dan sekarang Kanjeng Mami yang minta agar dibubarkan. Dari awal saya sudah tidak "sreg" ketika kita menjadikan ICAC Hong Kong sebagai role model. Kenapa kita tidak belajar dari CPIB -- The Corrupt Practices Investigation Bureau -- Singapura saja yang lebih dekat? Dari sudut kinerja jelas CPIB lebih berhasil ketimbang ICAC. Bukalah situs web Transparency International. Tahun 2022 kemarin nangkring di urutan ke-5 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi dengan skor 87, sementara Hong Kong di urutan ke-11 dengan skor 76. Kinerja CPIB sangat bagus karena "framework"-nya jelas. Eh, maaih diperkuat dengan dua UU pula: Prevention of Corruption Act (PCA) dan Corruption, Drug Trafficking and Other Serious Crimes (CDSA). Di kita punya UU Tipikor yang....yaaa gitulah. Pembaca CHD angkatan lama mungkin masih ingat (kalau dulu membaca) yang pernah saya tulis tentang KPK di komentar. Menurut saya keberadaan KPK itu ibarat menambal sarung yang tersundut rokok dengan sutra 1m². Dana operasional KPK termasuk gaji para komisioner dan karyawannya jauh lebih besar ketimbang uang negara yang bisa diselamatkan. Masih lebih besar yang bisa diselamatkan Kejaksaan Agung. Saya sih setuju saja kalau KPK dibubarkan. Perkuat saja lembaga kejaksaan dan kepolisian. Kalau mau belajar, kirim saja personel kejaksaan dan kepolisian ke Selandia Baru   Liam Then Sederhana Bang Amat, kayak iklan yang ngomong : "Karena rasa tak bisa bohong" Kwkwkwkwk     imau compo Hari ini CHD bicara mengenai etika, kemarin mengenai hukum. Selaras. Semestinya, masyarakat bertingkah laku menggunakan etika tapi adakalanya kebablasan sehingga ada hukum yg mengawalnya. Bagaimana dengan OBL? Ini semacam format ulang disket atau flash disk. Menarik utk mencermati law enforcement perundungan calon dokter spesialis dan tempel-tempel foto Gubernur GP dan Presiden Jokowi. Verifikasi suara Trump di GA tempo hari memberi teladan bahwa masyarakat Amerika sdh patuh dalam level etika, setelah dibuktikan dengan implementasi hukumnya. Itulah modal dasar mereka mempertahankan keunggulan mereka. Pelajaran bagi saya dari law enforcement menkes, terlihat subjektif ketika RSCM menantang sisi pelanggaran hukum iuran dokter yg ternyata dinikmati semua kalangan bahkan pasien BPJS.   Liáng - βιολί ζήτα Sejauh yang saya tahu "sangat sedikit atau sangat jarang" seorang pencipta lagu profesional secara vulgar menumpahkan amarahnya lewat lirik sebuah lagu ciptaannya !! Justru sebaliknya, sejauh yang saya pahami begitu banyak makna dari lirik lagu yang terkadang sangat terselubung, ada makna yang lebih dalam yang mungkin saja tidak dimengerti oleh pendengar musik pada umumnya. Misalnya saja lagu Burung Camar yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata, tentu sangat akrab bagi kita semua, tetapi saya sangat yakin hanya sedikit orang yang mengerti bahwa dibalik lirik lagu Burung Camar itu ada hal yang ironi bahkan bisa dikatakan sebagai "tragedi kemanusiaan-nya para nelayan". Anda bisa menelusuri kisah dibalik lagu Burung Camar itu ataupun menelusuri hal-hal yang diungkapkan oleh penciptanya Aryono Huboyo Djati dan Iwan Abdulrachman. Demikian pula dengan salah seorang pencipta lagu di Hong Kong yang menghendaki Demokratisasi bahkan Kemerdekaan Hong Kong pasca berakhirnya kekuasaan Inggris ; di dalam lagu ciptaannya, kata "demokrasi" diubah menjadi "anda" sehingga makna dari lagu ciptaannya itu di permukaan seperti menggambarkan "kenangan dan penyesalan karena berpisah dengan orang yang dicintainya" ; padahal inspirasi penulisan lagu itu berdasarkan kekhawatiran akan kehilangan system demokrasi yang sudah berlangsung lama dibawah Pemerintahan Inggris. Dan makna sebenarnya dari lagu tersebut baru terungkap belasan tahun kemudian.   Riyono ,SKP "Akhirnya saya harus menghubungi pujaan Anda : Rocky Gerung" Kalau biasanya Abah suka kata 'Anda sudah tahu',kali ini 'Abah sok tahu'. Memangnya semua suka Rocky Gerung. Banyak juga yang tidak suka. Apalagi setelah kata Bajindul Tol All populer.Setelah sebelumnya kata 'Dungu'sering diucapkannya. Jangan-jangan Rocky Gerung itu malah salah satu pujaan Abah DI.Mencoba mengatasnamakan pembaca padahal Abah sendiri salah satu pemujanya. Peace,Bah...   ikhwan guru sejarah Baiknya Abah kontrak tim IT nya Det*k atau Komp*s selama 3 bulan untuk membereskan sistem dan layout sekalian. Dijamin beres   Jo Neca Jangan2 admin Disway ..sibuk jadi timses capres.Kemarin seharian sy tidak bisa login. Pagi ini ganti akun.Dulu tidaklah sulit.Entah apa penyebabnya.   Mirza Mirwan Halo anak-anakku di UINSA, kenapa sampai pukul segini tak satupun dari kalian ada yang nongol? Mungkinkah jadwal kuliah kalian hari ini padat? Atau barangkali kesulitan login? Tentang kesulitan login ini, entahlah, sistem mana yang tidak beres. Sistem di browser atau di Disway id? Seperti anak-anak UINSA itu, kan baru kemarin mereka login. Masak iya hari ini harus login lagi. Dan gagal. Juga anak-anak di IAI Al Khoziny, termasuk Mas Dosennya, Syamsul Arifin. Kasihan, sebenarnya. Dan tidak adil. Mereka yang bersemangat untuk berkomentar, meski sekadar "lapor diri", kesulitan login. Sementara saya yang kadang berhari-hari absen, bahkan pernah sebulan lebih, malah tidak pernah mengalaminya. Setiap buka CHD, PP saya masih nongol di sebelah kiri kolom komentar. Kesulitan login yang banyak dialami pembaca itu jangan-jangan masalahnya ada di sistem Dusway.id, bukan di browser. Jengah lho kalau tiap hari ada keluhan sulit login. Masak sih bagian IT Disway.id mencari sumber masalah dan memperbaikinya?   AnalisAsalAsalan Kata siapa abjad ABCD baru bermakna jika sudah terangkai menjadi sebuah kata? Semua mahasiswa kelas Jaringan Komputer bersedih karena sang dosen hanya menulis satu huruf di lembar jawaban mereka. Apa yang ditulis? Hanya satu huruf, yaitu E. Hahahahaha.   Riyono ,SKP Biiznillah satu kata? Ya ,sebagai sebuah nama orang . Tapi sebenarnya bisa diurai jadi tiga kata. BI,dengan atau bersama,izin,Anda sudah tahu,dan Allah. Malah dalam bahasa Arab Bi sendiri adalah satu Kalam/kata.Izin satu kata.dan Alloh satu kata. Bahasa Arab Mirip dengan bahasa Jawa dimana penyusun katanya sudah berupa aksara.Bukan lagi huruf.Sudah bermakna meskipun berdiri sendiri. Ha na ca Ra KA sudah bermakna sebagai sebuah kalimat. Begitu juga Alif Lama Miim sudah bermakna meskipun hanya Alloh yang tahu persis maknanya. Beda dengan abjad Abcd yang baru bermakna jika sudah terangkai menjadi sebuah kata. Kembali ke Biiznillah,orang Jawa biasa mengucapkann ya dengan satu nafas,'Ndilalah'.Kalau mau lengkap diikuti dengan ,Ndelalah ,kersane Gusti. #edisi kemeruh. Mencoba seperti Cak Mul   Liam Then Mari napak tilas sebentar, ke masa silam yang tidak terlalu jauh. Masa itu 1998, Pak Harto merasa dikhianati. Kemudian Gusdur, Ia di khianati. Ia maafkan , tapi ia tak lupa. Kemudian ramai berita, katanya Ibu Mega di khianati. Ntah apakah Ibu Mega maafkan ataukah sudah lupakan. Kemudian Pak Prabowo juga merasa di khianati, 2014 perjanjian Batu Tulis di ungkit kembali. Ketika calon gubernur yang dulu babak belur diusungnya,dicalonkan menjadi calon presiden. Tapi sepertinya Pak Prabowo sudah maafkan, karena sudah tersenyum kembali, sapa sana sini. Pak Prabowo memang berhati besar. Calon presiden paling tulus, Gusdur yang bilang.   ikhwan guru sejarah Kapten Surendro, suami pertama Megawati adl Cinta sejati Megawati. Pilot AU yg meninggal (hilang?) dalam tugas. Megawati amat terpukul oleh peristiwa ini, hingga bbrp kali orang mencoba melamar tapi selalu ditolak, hanya Taufik Kiemas yg kemudian berhasil meminangnya. Di rumahnya masih ada satu kamar yg didedikasikan untuk menyimpan barang-barang kenangan alm Surendro. Di saat-saat mengalami kesedihan yg mendalam, Megawati mengobati hatinya dengan masuk kamar ini dan kembali membaca surat-surat Kapten Surendro, mengenang seragam dinasnya, dan properti suami pertamanya itu.   Handoko Luwanto Horace adalah seorang penyair Romawi yang hidup pada abad ke-1 SM. Dia adalah salah satu penyair yang paling terkenal dan berpengaruh di zamannya. Karyanya masih dibaca dan dipelajari hingga saat ini. Sebagai pendukung Kaisar Augustus, dia sering menulis puisi yang memuji Augustus dan pemerintahannya. Namun, dalam salah satu puisinya, Horace menulis "Tempus Abire Tibi Est" yang berarti "Waktunya sudah tiba bagimu untuk pergi." Ada beberapa alasan mengapa Horace menulis puisi ini. Salah satu kemungkinan adalah bahwa Horace mulai khawatir tentang kekuasaan Augustus yang semakin besar. Augustus telah menjadi diktator de facto Roma, dan Horace mungkin khawatir bahwa Augustus akan menjadi tiran. Kemungkinan lainnya adalah kekhawatiran tentang dampak pemerintahan Augustus terhadap Roma, seperti korupsi dan kemerosotan moral. Tidak diketahui pasti mengapa Horace menulis puisi "Tempus Abire Tibi Est". Namun, puisi ini menunjukkan bahwa Horace adalah seorang penyair yang berani dan tidak takut untuk mengkritik penguasanya.   Handoko Luwanto Frase "Tempus Abire Tibi Est" sering juga digunakan dalam video-game. Untuk memberikan peringatan kepada pemain bahwa mereka harus segera pergi atau menghadapi konsekuensi yang tidak menyenangkan. Frasa ini juga dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang mencekam atau misterius.   *) Dari komentar pembaca http:/disway.id        

Sumber: