Kawin Muda, Rumah Tangga Tak Pernah Tenteram (4)

Kawin Muda, Rumah Tangga Tak Pernah Tenteram (4)

Perempuan yang mengaku pandai memasak ini lantas menghubungkan kebiasaan Jostro yang memang jarang pulang. Ia berkesimpulan, tidak tertutup kemungkinan Jostro sedang bersama Nigrat. Bisa jadi. Dengan asumsi demikian, Winih kemudian mencari tahu tempat tinggal Ningrat dan memastikan apakah Jostro benar-benar sering berada di sana. Untuk itu, dia kembali meminta tolong driver ojek yang menolongnya tempo hari, sebut saja Gembes. Kebetulan Winih masih memiliki nomor WA Gembes. Kali ini upaya Winih untuk mengetahui rumah Ningrat agak susah terealisasi. Dia harus rela menunggu saat perempuan santik tadi pulang dan membuntutinya. Gembes sih tidak ada masalah meski diajak melekan menyanggong kepulangan Ningrat sampai berhari-hari sekalipun. Gembes masih jomblo dan bisa mengatur waktu sesukanya. Tidak ada pihak-pihak yang mengaturnya seperti pekerja pabrik panci di Waru. Walau penyanggongan sering lewat waktu dan laju motornya acap pula tertinggal, Gembes merasa enjoy-enjoy saja. Masalahnya, selama ini Winih selalu melihat Ningrat pulang sendirian. Tidak pernah bersama Jostro. Makanya Winih berpikir: benarkah kabar yang menyebutkan Jostro tinggal bersama Ningrat? Winih thenger-thenger di kursi panjang dekat motor Gembes diparkir. Membiarkan mobil Ningrat berlalu. Panggilan dan peringatan Gembes soal hal itu tidak dihiraukan. Winih tenggelam dalam lamunan. Bahkan, tanpa dia sadari, Jostro berjalan ke arahnya. Dia membuka selubung penutup motor tidak jauh dari Winih. Kresek. Winih menoleh ka arah sumber suara. Saat itulah Winih kaget mengetahui Jostro sudah hendak men-starter motor. Untung Jostro tidak melihat ke arah Winih. Suasana malam yang sedang berproses menuju pagi membantu Winih tidak terlalu sulit untuk menyembunyikan wajah di balik helm teropong. Sengaja tidak membuntuti Ningrat, Winih mengajak Gembes melajukan motornya di belakang Jostro. Winih berpikir, tiga hari ini Jostro sudah bermalam di rumah, jadi ada kemungkinan kali ini tidak pulang. Karena itu, ada kemungkinan lain Jostro menuju tempat tinggal Ningrat. Jostro memang tidak mengarahkan laju motornya ke arah rumah mereka, melainkan ke arah lain. Dan benar, pada pangkal pagi itu Winih menyaksikan Jostro disambut Ningrat di pintu masuk sebuah rumah semimewah di kawasan Kertajaya. Bedanya, kali ini Ningrat tidak berdandan seperti biasanya. Menor. Melainkan polos. Apa adanya. Tapi justru dengan penampilanya sekarang, Ningrat menampakkan kecantikan sesungguhnya. Kecantikan alami. Pada saat itulah Winih baru menyadari Ningrat memang bukan perempuan asing baginya. Dia adalah tetangga desanya di Gunungkidul. Ningrat adalah Kemala. Kemala adalah Ningrat. Dua nama yang menempel pada satu tubuh yang satu. (jos, bersambung)  

Sumber: