Festival 1.000 Olahan Manuk Teruk
Lamongan, Memorandum.co.id - Memiliki beranekaragam festival seperti Festival Gandrung Rajungan, Dayung Perahu, Layang-layang, Pecel Lele, Sego Muduk, Kupatan, Pindang dan banyak lainnya, bertepatan dengan event HUT ke-78 RI Lamongan kembali memunculkan festival baru, diantaranya yakni Festival 1000 Olahan Manuk Teruk. Dilaksanakan pada Sabtu (19/8) di Desa Jabung Kecamatan Laren, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Ansor dan Fatayat Desa Jabung. Manuk Teruk atau Peruk atau Burung Mandar Batu sendiri merupakan spesies burung pemakan serangga air, binatang kecil, juga pucuk tanaman muda, yang hidup di danau, kolam, parit, sawah, dan tambak payau. Di Kabupaten Lamongan tepatnya di Desa Jabung, burung ini sudah dikenal sejak jaman nenek moyangnya sebagai alternatif pengganti lauk ikan saat musim kemarau. Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Penyelenggara Festival Rifqi Basit. "Manuk Teruk ini dipilih karena merupakan salah satu ciri khas, ikon Desa Jabung. Turun temurun dari Mbah-Mbah zaman dulu, Manuk Teruk ini alternatif kalau tidak ada ikan di rawa pas musim kemarau, karena mudah sekali ditemukan. Ini juga sebagai wadah memperkenalkan ciri khas Jabung pada daerah lain," terang Rifqi Basit. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang hadir pada kesempatan tersebut berharap, diselenggarakannya festival seperti ini akan dapat berdampak pada perputaran perekonomian di Lamongan, juga mampu menarik pengunjung luar daerah dengan memunculkan potensi desa yang dimiliki. "Diolah dengan tetap menjaga ekosistem keberadaan Manuk Teruk ini sendiri, tadi dikatakan juga mudah ditemui, kadang juga dianggap sebagai hama padi. Adanya festival seperti ini diharapkan dapat menambah Khazanah kuliner Lamongan, melalui adanya kegiatan seperti ini juga akan dapat membantu menggerakkan perekonomian daerah," kata Pak Yes.(yy/gus)
Sumber: