Proyek Smelter Manyar Catatkan 25 Juta Jam Kerja Selamat
Gresik, memorandum.co.id - Mega proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port & Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Gresik terus bergulir. Berjalan sejak oktober 2021, progresnya sudah mencatatkan 25 juta jam kerja selamat. Dalam sebuah industri, kecelakaan kerja merupakan suatu hal yang sangat dihindari. Karena itu, seluruh pekerja memiliki peran untuk menjaga diri masing-masing dan mengingatkan rekan kerjanya agar saat bekerja harus selalu berada dalam kondisi yang sehat dan selamat. Sebagai bentuk komitmen menjalankan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai prioritas utama dalam seluruh aktifitasnya, PTFI mengadakan penganugerahan atas capaian lebih dari 25 juta jam kerja selamat pada proyek pembangunan smelter terbesar di dunia tersebut, Sabtu lalu. Venta Agustri, Deputy Site Manager proyek pembangunan smelter PTFI menyampaikan selamat dan terima kasih kepada para kontraktor atas upaya dan komitmen yang terus diberikan kepada PTFI. “Hal ini merupakan kebanggaan yang patut kita syukuri, mengingat 25.000.000 jam kerja selamat bukanlah hal yang mudah. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas kerja keras seluruh tim di lapangan yang terus konsisten menjadikan K3 sebagai prioritas utama baik di dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari,” ungkapnya. Menurut Venta, kunci dari keselamatan kerja adalah kepedulian terhadap diri sendiri dan rekan kerja di sekitarnya. Di PTFI, kepedulian tersebut diwujudkan melalui beragam tindakan antara lain dengan melakukan identifikasi bahaya di sekitar sebelum melakukan pekerjaan, saling mengingatkan jika ada tindakan tidak aman maupun kondisi tidak aman yang terjadi. Selain itu, PTFI juga menerapkan sistem pelaporan dan beragam program untuk meningkatkan kepedulian karyawan maupun kontraktor akan pentingnya keselamatan kerja. Saragih, karyawan PT SMCC Utama Indonesia sebagai salah satu penerima penghargaan The Best Company Performance in Safety menyampaikan terima kasih kepada PTFI dan akan terus berupaya mempertahankan penghargaan yang diterima dengan terus melakukan sosialisasi kepada pekerja, inspeksi, dan sertifikasi K3. “Harapan kami, budaya K3 melekat kepada seluruh pekerja karena K3 merupakan kebutuhan bukan kewajiban,” ungkap Saragih.(and/har)
Sumber: