Dosen dan Mahasiswa Untag Surabaya Dukung Difa Laras Bangun Media Komunitas

Dosen dan Mahasiswa Untag Surabaya Dukung Difa Laras Bangun Media Komunitas

Surabaya, memorandum.co.id - Sejumlah mahasiswa bersama dosen Untag Surabaya membantu Difa Laras, sebuah komunitas kesenian karawitan di Surabaya yang anggotanya mengalami keterbatasan fisik (tuna daksa) membangun media komunitas. Sebagai kelompok kesenian, Difa Laras sudah diakui eksistensinya oleh berbagai kalangan. Akhir 2022 lalu, Difa Laras bermain ludruk bersama anggota legislatif DPRD Jatim. Selain itu juga aktif pada beberapa pementasan kesenian pada acara yang digagas Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jatim. Menurut Dosen Untag Surabaya Maulana Arief kelompok kesenian Difa Laras memerlukan media komunitas agar aktivitas, eksistensi maupun aspirasinya diketahui publik luas. "Tentu saja kelompok Difa Laras membutuhkan media komunitas, agar aktivitas dan aspirasinya tersampikan secara luas dan mendapat dukungan publik," ujar Arif Maulana, Jumat (11/8/2023). Mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah KPID) Jawa Timur itu menambahkan media komunitas berbasis website dan sosial media (facebook, Instagram maupun youtube) ini merupakan bagian dari project mata kuliah media komunitas yang dikembangkan menjadi pengabdian masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. "Setidaknya, butuh waktu tiga bulan untuk menyelesaikan project ini, dari Juni hingga Agustus 2023. Mulai dari koordinasi, desain website serta pembuatan medsos hingga pengisian konten. Media komunitas Difa Laras dapat diakses melalui alamat https://difalarasbk3sjatim.com," ungkap Doni Maulana, panggilan karib Arif Maulana. Kehadiran media komunitas ini disambut baik Difa Laras, maupuan BK3S sebagai pembinanya. Ketua Difa Laras, Suwoto mengungkapkan pihaknya sangat membutuhkan website dan media sosial untuk mengembangkan media komunitas ini. “Dengan media komunitas ini, kami berharap, kelompok difabel di Surabaya mendapat perhatian publik yang lebih luas,” harap Suwoto. Hingga kini, project pengembangan media komunitas Diva Laras masih terus berlanjut, dan dibutuhkan relawan untuk mengembangakan media tersebut. (gus)

Sumber: