Kumpulan Lirik Lagu Populer Tommy J Pisa, Raja Galau Tahun 80an
Surabaya, memorandum.co.id - Tommy J Pisa, penyanyi yang terkenal dalam dunia musik Indonesia era 80-90an boleh disebut raja galau saat itu. Tommy yang mengawali karir bermusiknya pada 1985 itu, membuat gebrakan dengan meluncurkan album pertamanya yaitu Cinta dan Harapan. Pada tahun yang sama, Raden Muhammad Thomas yang dikenal dengan Tommy J Pisa itu meluncurkan album kedua yaitu Biarkan Aku Menangis. Lagu-lagu yang penuh dengan kegalauan itu kini masih sering didengarkan, terutama di media sosial, bahkan sering dijadikan backsound konten bertema lawas. Berikut Kumpulan Lirik Lagu Tommy J. Pisa yang viral 1. Di Sini Di Batas Kota Ini Di sini di batas kota ini Ingin kutuliskan surat untukmu Biar engkau mengerti perjalanan hidupku Di dalam menggapai cita-cita Rintangan yang datang silih berganti Pedih-perih mencekam menyusupi Aku mengharap selalu doa suci darimu Duhai kasih tambatan hatiku Kukenang lagi saat menjelang perpisahan Kau menangis di pangkuanku Begitu tulus akan cinta kasihku Semakin pilu aku mengenangmu Mungkinkah kau masih mengharapkanku? Kini tubuhku penuh dengan luka Gagal dan gagal lagi apa yang aku cari Tangis pedih tersimpan dalam hati Mungkinkah kau masih mengharapkanku? Kini tubuhku penuh dengan luka Aku mengharap selalu doa suci darimu Duhai kasih tambatan hatiku Kukenang lagi saat menjelang perpisahan Kau menangis di pangkuanku Begitu tulus akan cinta kasihku Semakin pilu aku mengenangmu Mungkinkah kau masih mengharapkanku? Kini tubuhku penuh dengan luka Gagal dan gagal lagi apa yang aku cari Tangis pedih tersimpan dalam hati Gagal dan gagal lagi apa yang aku cari Tangis pedih tersimpan dalam hati 2. Surat Untuk Kekasih Di kamar ini ingin ku tulis lagi Sepucuk surat untukmu kekasih Ingin ku tumpahkan semua duka ini Betapa pedihnya hidupku di rantau orang Dua tahun sudah ku tabahkan hati Hanya cita-cita yang membuatku bertahan Perjalanan ini penuh dengan duri Smoga kau mengerti kenyataan ini Disini di jantung kota kulabuhkan harapan Demi masa depan engkau dan aku Disini walau banyak rintangan ku hadapi Biarlah ku kan tetap tegar melangkah Smoga engkau slalu tabah menantiku Doakanlah biarku cepat kembali (Mana ku tahu kasih Tentang kau yang disana Sedang surat tiada pernah ku terima Mungkin orang tuaku sembunyikan semua Seakan tak pernah merestui kita) Dua tahun sudah ku tabahkan hati Hanya cita-cita yang membuatku bertahan Perjalanan ini penuh dengan duri Smoga kau mengerti kenyataan ini Disini di jantung kota kulabuhkan harapan Demi masa depan engkau dan aku Disini walau banyak rintangan ku hadapi Biarlah ku kan tetap tegar melangkah Smoga engkau slalu tabah menantiku Doakanlah biarku cepat kembali (Mana ku tahu kasih Tentang kau yang disana Sedang surat tiada pernah ku terima Mungkin orang tuaku sembunyikan semua Seakan tak pernah merestui kita) Disini di jantung kota kulabuhkan harapan Demi masa depan engkau dan aku Disini walau banyak rintangan ku hadapi Biarlah ku kan tetap tegar melangkah Smoga engkau slalu tabah menantiku Doakanlah biarku cepat kembali Smoga engkau slalu tabah menantiku Doakanlah biarku cepat kembali 3. Suratan Ingin ‘ku menangis saat kuterpaku Mengenangkan nasib diri yang tiada arti Tak pernah kunikmati megahnya dunia Bahkan ‘ku tak pernah tahu Cantiknya raut wajahmu Duhai kekasih Hari-hari berlalu bagai dalam mimpi Seakan kuberjalan di balik awan kelabu Yang ada hanya hitam Yang ada hanya kelam Aku melangkah dengan perasaan Mengapa daku terlahir ke dunia ini Hanya menanggung beban duka dan derita? Pernah kusesali namun itu tiada arti Kini aku sadari semua itu suratan dari-Nya Hari-hari berlalu bagai dalam mimpi Seakan kuberjalan di balik awan kelabu Yang ada hanya hitam Yang ada hanya kelam Aku melangkah dengan perasaan Mengapa daku terlahir ke dunia ini Hanya menanggung beban duka dan derita? Pernah kusesali namun itu tiada arti Kini aku sadari semua itu suratan dari-Nya Mengapa daku terlahir ke dunia ini Hanya menanggung beban duka dan derita? Pernah kusesali namun itu tiada arti Kini aku sadari semua itu suratan dari-Nya Kini aku sadari semua itu suratan dari-Nya 4. Biarkan Aku Menangis Kemarin… Kau masih bersamaku Bercumbu dan merayu Adakah hari esok Untuk kita bercinta Seperti yang telah kita lewati Mengapa… Terlalu cepat kau pergi Tinggalkan batu nisan Kenyataan ini begitu memilukan Ingin ku rasa turut serta Tiada guna… Aku hidup begini Tanpa belaian… Kekasih yang sangat ku sayangi Kepedihan… Yang kini ku rasakan Darimu yang mencintai aku Kemarin… Kau masih bersamaku Bercumbu dan merayu Adakah hari esok Untuk kita bercinta Seperti yang telah kita lewati Biarlah… Ku relakan kau pergi Tinggalkan derita bersamaku Ku doakan kau bahagia di sisiNya Sementara biarkan aku menangis Tiada guna… Aku hidup begini Tanpa belaian… Kekasih yang sangat ku sayangi Kepedihan… Yang kini ku rasakan Darimu yang mencintai aku Tiada guna… Aku hidup begini Tanpa kekasih… Yang sangat ku sayangi Kepedihan… Yang kini ku rasakan Darimu yang mencintai aku Tiada guna… Aku hidup begini Tanpa belaian… Kekasih yang sangat ku sayangi Kepedihan… Yang kini ku rasakan Darimu yang mencintai aku Darimu yang mencintai aku 5. Di Batas Kota Ini Di batas kota ini ku menatap wajahmu Perpisahan ini membuat luka di hati Ingin ku berlari namun tak kuasa diriku Engkau menangis dalam pelukanku Sendiri kau terpaku melepas kepergianku Air matamu berlinang membasahi pipi Seakan kau sesali perpisahan ini Janganlah kau sesali janganlah kau tangisi Aku pergi untuk kembali lagi Hapuslah air matamu hapus luka hatimu Nantikan aku di batas kota ini Pelabuhan jadi saksi dermaga tua menanti Di saat engkau berjanji tuk kembali lagi Di pelabuhan melawai ku lepas dirimu kasih Ku harap engkau kembali untukku lagi Sendiri kau terpaku melepas kepergianku Air matamu berlinang membasahi pipi Seakan kau sesali perpisahan ini Janganlah kau sesali janganlah kau tangisi Aku pergi untuk kembali lagi Hapuslah air matamu hapus luka hatimu Nantikan aku di batas kota ini Pelabuhan jadi saksi dermaga tua menanti Di saat engkau berjanji tuk kembali lagi Di pelabuhan melawai ku lepas dirimu kasih Ku harap engkau kembali untukku lagi Janganlah kau sesali janganlah kau tangisi Aku pergi untuk kembali lagi Hapuslah air matamu hapus luka hatimu Nantikan aku di batas kota ini (mg1/gus)
Sumber: