Pemkab Jember Beri Perhatian pada PMKS dan Anjal

Pemkab Jember Beri Perhatian pada PMKS dan Anjal

Jember, Memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jember memberikan perhatian kepada sejumlah kelompok masyarakat rentan, untuk bersama bangkit dengan masyarakat lainnya. Perhatian itu berupa bantuan stimulan di Pendapa Wahya Wibawagraha, Sabtu (21/12). Kelompok masyarakat itu di antaranya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), penyintas Wamena, anak jalanan (anjal), perempuan korban kekerasan, mantan warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas), dan lainnya. Selain berupa peralatan kerja, pemerintah daerah memberikan stimulan berupa pelatihan kerja. Berbagai pihak digandeng untuk melakukan pembinaan. Mulai dari dinas sosial, kementerian agama, Lapas Jember, UPT Balai Diklat Dinasker Jatim, dan tidak ketinggalan dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Seperti para para penyintas Wamena, mereka diberi pelatihan dan berbagai peralatan sesuai dengan keahlian mereka. Demikian pula dengan dokumen adminduk, yang diurus tuntas oleh pemerintah. Anak mereka yang masih sekolah juga mendapatkan beasiswa dari pemerintah. [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] “Mereka dibantu untuk kepentingan sekolahnya, setiap anak mendapatkan bantuan Rp 1,2 juta,” terang Bupati dr Hj Faida MMR. “Sedangkan setiap keluarga dibantu Rp 1 juta dan sembako untuk memastikan mereka di sini bisa bekerja sesuai keahlian masing-masing,” tambahnya. Sementara untuk anjal, pemerintah telah memberikan pelatihan kepada mereka. Kini mereka juga telah bekerja, yang kebanyakan bekerja di bengkel dan pencucian mobil. Untuk kelompok perempuan mantan buruh migran yang balik ke Jember dan perempuan korban kekerasan, pemerintah memberikan pelatihan. Mereka memilih pelatihan memasak dan menjahit. “Supaya bisa mandiri dan bangkit dari keterpurukan,” tutur bupati. Perhatian yang sama diberikan kepada mantan warga binaan Lapas Jember. “Boleh jadi kemarin mereka salah, tapi telah menyelesaikan hukumannya. Saat ini kembali di tengah masyarakat, maka pemerintah juga membantu dengan pelatihan pelatihan dan dibantu alat-alatnya,” terang bupati. Agar usaha mereka lancar, para camat diminta untuk ikut memasarkan usaha yang telah dijalani oleh para mantan warga binaan tersebut. Camat diminta membantu 3 warga binaan yang menjalankan usahanya. Pemkab juga memberikan bantuan untuk 1.000 kelompok usaha bersama (kube). Bantuan ini bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jatim. Ke depannya usaha-usaha mereka ini diupayakan mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) agar berkembang lebih baik. Siti Sutartati, salah satu penerima bantuan berupa pelatihan dan peralatan tambal ban, tidak kuasa menyembunyikan suka citanya. “Saya merasa senang, karena ini bisa menjadi tambahan mata pencaharian keluarga karena sebelumnya cuman sebagai ibu rumah tangga,” tuturnya. (edy/epe)

Sumber: