Cinta Buta Penghancur Rumah Tangga Bahagia (1)

Cinta Buta Penghancur Rumah Tangga Bahagia (1)

Wajahnya murung ketika bertemu Memorandum di kantor pengacara kasus-kasus perceraian, beberapa waktu lalu. Dia merasa berdiri di persimpangan dan tak mudah memilih arah tujuan. “Saya merasa tidak bisa dipisahkan dari Lastri (nama samaran istrinya, red). Tapi tampaknya dia tak bisa menerima kenyataan yang ada,” kata lelaki tersebut, sebut saja Zainul. “Kenyataan apa?” tanya Memorandum yang baru mengenal Zainul, beberapa saat lalu. “Kenyatan saya menikah lagi,” katanya, lemas. Memoradum kaget. Tentu saja. Mana mungkin ada seorang perempuan rela suaminya menikah lagi. “Padahal kata Pak Kiai, Lastri lambat laun akan menerima kenyataan ini,” kata Zainul. “Pak Kiai tak bisa menentukan,” kata Memorandum. “Ya. Hanya memberi harapan kosong. Rumah tangga saya sekarang berantakan,” kata Zainul lagi. Zainul bercerita bahwa sebenarnya rumah tangganya dengan Lastri pada awalnya baik-baik saja. Meski dijodohkan, mereka bisa menjalani rumah tangga dengan rukun dan harmonis. Sampai mereka mempunyai dua anak. Laki-laki dan perempuan. Musibah mulai mengintip ketika diadakan reuni SD pada 2015 lalu. Zainul bertemu Indah (samaran), teman sejak SD yang menjadi pacarnya ketika mereka sama-sama duduk di bangku SMA. Tapi sayang. Zainul yang anak seorang tukang becak tidak bisa mencegah ketika Indah dijodohkan orang tuanya dengan duda pegawai negeri sipil yang hidupnya cukup mapan. Waktu itu Zainul masih duduk di bangku kelas tiga SMA, sedangkan Indah terpaksa dikeluarkan dari sekolah karena menikah. “Sejak itu kami tidak pernah bertemu sampai kali pertama diadakan reuni SD tadi,” kata Zainul. Zainul menambahkan bahwa setelah lulus SMA dia sempat lontang-lantung hampir sekitar dua tahunan. Dia baru mendapat kesibukan setelah menjadi kuli angkut kayu di pelabuhan Gresik. Karena kerjanya yang baik dan wajahnya yang ganteng, Zainul ditaksir anak juragan kayu tempatnya bekerja. Suatu waktu dia dipanggil juragannya dan ditawari sesuatu, “Saya ditawari mau enggak dikawinkan dengan anaknya. Saya sempat kaget, tapi tentu saja saya mau,” kata Zainul. Karena Lastri adalah anak tunggal, Zainul mewarisi bisnis yang dikembangkan mertuanya tadi. Sampai sang mertua sudah meninggal, bisnis yang dipegang Zainul akhirnya meraksasa. “Kami sampai menguasai ribuan hektare hutan di Kalimantan,” aku Zainul, yang memiliki rumah mewah di kawasan Surabaya Barat itu. Lelaki berbadan atletis ini mengakui Lastri tergolong istri yang patuh kepada suami. Meski ayahnya kaya dan suaminya bekas pegawai sang ayah, dia tidak semena-mena kepada Zainul. “Lastri bahkan sangat hormat kepada saya. Juga menghargai,” aku Zainul, yang mengakui pula bahwa dia benar-benar tak bisa melupakan Indah, cinta pertamanya. Karena itu, ketika suami Indah diketahui sudah meninggal karena stroke, cinta  Zainul kepada Indah mendadak muncul kembali. “Tapi saya sempat ragu untuk mendekati dia. Anaknya tiga dan sudah besar-besar,” aku Zainul. (jos, bersambung)    

Sumber: