Kekeringan Ekstrem, Wamen Pertanian Ingatkan Jaga Stok Pangan

Kekeringan Ekstrem, Wamen Pertanian Ingatkan Jaga Stok Pangan

Surabaya, memorandum.co.id- Perubahan iklim dan kekeringan ekstrem (El-Nino) mengancam pembangunan di sektor pertanian tanah air. Kementeri Pertanian mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga sektor pertanian sehingga stok kebutuhan pangan aman hingga Desember 2023 mendatang. Wakil Menteri Pertanian RI, Ir Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, musim kemarau lebih kering dari biasanya diprediksi akan melanda Indonesia tahun ini. Termasuk mengantisipasi ancaman terganggunya sektor pangan memasuki tahun politik. Meski begitu, Harvick Hasnul Qolbi menjamin stok pangan aman hingga Desember 2023. “Banyak sekali ancaman, utamanya alam yakni El Nino itu warning sehingga berbagai langkah pun harus dilakukan,” kata Harvick Hasnul Qolbi memantau pelaksanaan pameran Indo Livestock 2023, di Grand City Convex, Rabu (26/7/2023). Disampaikan Harvick Hasnul Qolbi, karena itu, pemerintah mulai melakukan persiapan, termasuk untuk mengantisipasi dampaknya ke sektor pertanian di dalam negeri. Hingga Desember 2023 kedepan, menjaga stok pangan masih aman. Karena itu, dia menginggatkan agar stok pangan jangan sampai diumbar agar aman. “Harus kita jaga, jangan sampai konduaifitasnya (kebutuhan pangan) berkurang di masyatakat,” tandas dia. Menghadapi ancaman itu, lanjut Harvick Hasnul Qolbi, Kementerian Pertanian melakukan revisi terhadap kebijakan yang tepat guna. Ia menyampaikan kebijakan Presiden Joko Widodo di bidang pertanian terus didorong tumbuh. Mengantisipasi gagal panen dan menjaga prroduktifitas di sektor peternakan. Termasuk kebijakan gerakan tiga kali ekaport (gratek) terus tumbuh. “Mudah-mudahan bisa kita jaga sandaran dari sektor pertanian ini,” tandas dia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif, baik secara lapangan usaha maupun distribusinya terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan I 2023. Pertanian lsebagai sektor yang paling dominan dengan angka pertumbuhannya sebesar 0,34% serta kontribusi yang mencapai 11,77% terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB). "Pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi berbagai komoditas pertanian. Menyiapkan pasokan pangan Indonesia yaitu dengan percepatan tanam, pengembangan pupuk organik, peningkatan ketersediaan air. Penyiapan sumber pakan hewan ternak, penguatan pelayanan kesehatan hewan dan pengembangan komoditas peternakan melalui closed loop." jelas Harvick. (day/ziz)

Sumber: